Setelah Indonesia Open 2019, Kevin Sanjaya cs, ditunggu dua turnamen bulutangkis lain; Japan Open mulai 23-28 Juli dan Thailand Open sejak 30 Juli sampai 4 Agustus. Minimnya jeda pemulihan menuntut Herry harus cerdik menyiasatinya.
"Karena main di tiga negara, jadi lebih banyak meningkatkan daya tahan otot. Pemain ganda itu kan butuh smash, jadi endurance-nya harus lebih ditingkatkan. Enggak mungkin menunggu musuh mati sendiri, kami harus lebih dulu mematikan mereka, kalau enggak ya tak dapat poin kita nanti," kata Herry ketika ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (4/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, memang sudah persiapan terus sejak kemarin," kata dia.
Tugas Merata
Saat ini, ganda putra Indonesia menempatkan tiga wakilnya di delapan besar dunia. Yakni, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Herry pun tak membebankan target kepada satu pasangan. Dia memberikan tugas yang sama kepada tiga ganda putra itu, baik di Indonesia Open, Japan Open, ataupun Thailand Open.
"Enggak bisa pasangan ini fokus ke turnamen apa, kemudian yang lain begitu, karena dalam rangka perhitungan poin Olimpiade. Saya open saja, tak pilih-pilih untuk menargetkan. Bebas saja. Kalau bisa juara lebih baik," ujar pelatih yang dijuluki fan bulutangkis sebagai Coach Naga Api itu.
"Biasanya pertengahan lewat sudah kelihatan, tapi tergantung jarak poin juga kalau mepet-mepet susah. Pasti sampai terakhir, kalau enggak salah Kejuaraan Asia 2020 perhitungan terakhir buat Olimpiade," kata dia.
(mcy/fem)