Di babak pertama Indonesia Open 2019 pada ajang yang dilangsungkan 16-21 Juli di Istora, Senayan, Ahsan/Hendra bertemu Chris Langridge/Marcus Ellis dari Inggris. Merujuk head to head dua pasangan itu, The Daddies--julukan Hendra/Ahsan, unggul dalam tiga kemenangan.
Akan tetapi, Ahsan tak mau memikirkan hasil pertemuan tersebut. Menurutnya, kesempatan untuk menang dan kalah bisa terjadi kapanpun, tinggal siapa yang lebih siap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Fajar/Rian Juara di Istora, dong! |
"Mereka tetap lawan yang bagus, enggak mau lengah juga, apalagi mereka usai juara Eropa, kepercayaan diri mereka tentu lagi naik, jadi harus fight dan start awal itu penting untuk menentukan ke depannya," kata Ahsan saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jumat (5/7/2019).
Menurut Ahsan, dari pengalaman mereka menghadapi pemain Eropa, rata-rata memiliki tipe permainan yang sama. Yakni, kerap memperlambat waktu.
"Tipikal mereka suka melambat-lambatkan. Apa saja yang mereka lakukan mau service atau apa, melambatkan waktu," ujar jawara All England 2019 ini.
"Antisipasinya ya sabar saja. Kan ada wasit. Wasit juga suka eror? Namanya manusia ada eror yang penting sabar. Tipe mereka kan suka mancing-mancing," dia menambahkan.
Selain soal antisipasi lawan, Ahsan kini juga melahap program yang sama dengan Kevin Sanjaya dkk.
"Persiapannya cukup baik tinggal mungkin masih ada teknik sepekan ini yang harus diperbaiki," ujar dia.