Jonatan dan Anthony tampil sebagai unggulan keenam dan ketujuh di Indonesia Open yang dilangsungkan di Istora mulai 16-21 Juli. Menuju turnamen itu, penampilan Jonatan dan Anthony cukup meyakinkan dengan memimpin perolehan poin road to Olympic 2020.
Selain itu, Jonatan dan Anthony memiliki modal bagus di Istora. Mereka tampil sip dalam Asian Games 2019 dengan Jonatan menyelesaikannya sebagai perih medali emas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Persiapan atlet sudah cukup baik jeda sebulan lebih mematangkan akurasi dan mempelajari strategi. Begitu pula tunggal putra, Jonatan dan Anthony. Dengan dua gelar dan dua kali semifinal, seharusnya mereka lebih stabil dalam persaingan tingkat elite, termasuk menuju Indonesia Open ini," kata Susy kepada pewarta.
"Semestinya, mereka tak lagi merasakan sebuah beban, namun hasil-hasil sip di turnamen sebelumnya itu menjadi modal buat mereka. Mereka sudah bisa mengalahkan pemain-pemain elite kan?" ujar Susy.
"Setelah berhasil di level sebelumnya, kini sudah saatnya mereka menerapkan persiapan dan keberanian di turnamen level 1000. Tinggal bagaimana mereka menerapkan strategi dan keberanian," Susy menegaskan.
Di babak pertama, Jonatan menghadapi pemain nonunggulan dari Denmark, Rasmus Gemke. Sementara Anthony versus wakil China, Lu Guang Zu.
Berada pada bagan yang sama, Jonatan dan Anthony berpotensi berjumpa pada babak semifinal. Laju Anthony relatif lebih berat dengan berada dalam satu grup bagan dengan unggulan pertama dari Jepang, Kento Momota.
(fem/yna)