Di Istora GBK, Senayan, Sabtu (20/7/2019), Matsutomo/Takahashi mengalahkan Lee So Hee/Shin Seung Chan 17-21, 21-14, dan 21-15 dalam waktu 72 menit.
"Di gim pertama kami sempat kewalahan, lawan bermain sangat cepat. Sementara, ada faktor angin juga, tapi mungkin ini karena semifinal jadi agak sedikit tertekan. Baru lah di gim kedua dan ketiga kami melakukan pola main lebih cepat dan lebih tenang. Itu yang membuat kami bisa memenangkan game sulit ini," kata Ayaka, usai laga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Hendra/Ahsan Tembus Final Indonesia Open |
Kesuksesan ini makin berkesan karena Matsutomo/Takahashi menang meski kebugaran kurang prima. Misaki/Ayaka sempat terserang demam sampai 38 derajat celcius dua hari lalu.
"Di Jepang, sakit bukan lah alasan. Meski badan sakit tetap harus bermain," kata Matsutomo. "Selain itu, tentu motivasi kami untuk menang karena ini pengumpulan Olimpiade. Kami ingin berlaga di sana dan antarpemain Jepang sendiri sangat ketat persaingannya jadi harus tetap berjuang," ujar pebulutangkis berusia 29 tahun ini.
Takahashi juga sekaligus mengonfirmasi soal dirinya yang sebelumnya menolak untuk wawancara. "Dari pertama datang ke Indonesia memang sudah tidak fit, tapi sekarang sudah lebih baik. Kami juga senang karena penonton di Istora mendukung kami," kata dia.
(mcy/rin)