Selepas Liliyana Natsir dan Debby Susanto yang pensiun dari bulutangkis, ganda campuran mengalami bongkar pasang. Tontowi dipasangkan dengan Winny, sementara Praveen Jordan berpartner dengan Melati Daeva Oktavianti. Satu lagi ganda campuran yang jadi andalan adalah Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja
PBSI sejatinya tak membebankan target besar untuk Tontowi/Winny. Mereka hanya diminta mencari ranking untuk mengejar ketertinggalan dari pasangan lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belakangan, Tontowi/Winny cukup stabil setidaknya melaju sampai perempatfinal di turnamen yang diikuti meski belum pernah juara. Terakhir, mereka jadi satu-satunya ganda campuran Indonesia yang melaju sampai perempatfinal Indonesia Open 2019.
Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PBSI, Susy Susanti, menilai Winny sudah menunjukkan kemajuan. Meski belum sepenuhnya matang, pebulutangkis berusia 20 tahun itu dinilai punya potensi.
"Memang proses ini gampang-gampang susah. Misalnya, saya sudah yakin nih, sudah mulai naik, tapi saat berada di lapangan berbeda. Ketika sudah di bawah tekanan sedikit, nah itu ada faktor ketakutan, ketegangan, tidak bisa lepas. Nah, pemain muda ini kan tentu harus didampingi, oleh Tontowi, Praveen, maupun Gloria dan peran-peran ini tak gampang," kata Susy kepada detikSport.
"Kalau Butet (Liliyana Natsir) tahu posisi untuk kasih partner bola enak. Dia cerdik untuk pancingan-pancingan, meski terakhir dalam keadaan cedera, tapi dengan kematangan dia, dia tahu mengantisipasi bola dan bikin bola susah untuk diambil, sehingga partner bisa menyerang," Susy menjelaskan.
"Nah, untuk sekelas Gloria dan Melati ini belum secerdik dan sematang Butet untuk penempatan bola-bola. Namun, untuk Winny saya lihat sudah masuk nih," dia menambahkan.
"Saya juga sudah bilang ke Butet, bimbing Winny supaya kebiasaan dia bisa masuk ke adiknya dan Winny bisa cepat naiknya. Karena melihat penampilan kemarin, Winny termasuk berani di lapangan. Meskipun tegang, di tak sampai ketegangan itu mengalahkan permainan dia," ujar peraih medali emas Olimpiade 1992 Barcelona ini.
"Meski secara kematangan dia dan penempatan dia belum sematang pemain di atasnya, tapi paling enggak progres Winny saya melihatnya dia bisa ke atas," katanya.
(mcy/nds)