Emil mengalami cedera tumit karena penanganan yang salah dan terlambat. Emil diketahui menggunakan taping di bagian tumitnya, namun karena saat mencopot terlalu kencang sehingga kulit di bagian bawah tumitnya robek.
Hampir sepekan Emil tidak bisa menapak dengan sempurna. Dia menjinjit sehingga membuat meniskusnya tegang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belakangan, penyakit Emil menjalar ke pencernaan. Diketahui, setiap asupan yang masuk ke dalam tubuh Emil tak terserap dengan baik.
"Makanya, sekarang perbaiki pencernaan dulu, supaya setiap asupan yang masuk terserap, karena cedera itu butuh nutrisi untuk memperbaiki sel yang rusak," dia menjelaskan.
Kini, Emil mengaku sudah lebih baik. Proses pemulihan cederanya sudah mencapai 75 persen. Sisanya, tinggal menghilangkan trauma dan penggunaan alas kaki yang perlu diubah.
"Sakitnya itu saat lagi sprint, justru kalau lagi gawangnya saya bisa. Makanya, ini lagi mengakali pakai lidah sepatu berbahan lembut."
Peraih medali perak Asian Games 2018 ini optimistis akhir bulan depan rasa trauma dari cedera tumitnya bakal sembuh 100 persen. Dengan demikian, dia bisa fokus ke teknik, daya tahan, dan kecepatan secara optimal.
"Insya Allah waktu cukup (sampai persiapan ke SEA Games) karena saya pernah cedera lima bulan. Saat itu, persiapan menuju PON dan sisa tiga bulan, tapi bisa memecah rekor nasional di sapta lomba dan mendapat emas di lari gawang," ungkap atlet berusia 23 tahun ini.
"Ya, yang penting yakin saja. Saya inginnya mendapat emas," demikian dia.
(mcy/mrp)