Demikian diungkapkan pengamat MotoGP asal Italia, Carlo Pernat. Ducati disebutnya sudah punya kombinasi bagus yakni motor cepat dan pebalap hebat, tapi itu semua jadi percuma karena Marquez tampil brilian di atas Honda.
Alhasil dalam dua musim terakhir Dovizioso hanya mampu merebut status runner up MotoGP.
"Memang ada masalah di sana. Dall'Igna tahu kalau dia memiliki motor juara dalam beberapa tahun terakhir, tapi belum memenangi juara dunia. Itu bukan salah Dovizioso, itu salah Marquez," ucap Pernat dalam wawancara dengan GPOne.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Pernat, Ducati kini tak lagi menjadi pesaing utama Marquez. Status itu direbut Yamaha dengan dua pebalap muda mereka, Maverick Vinales dan Fabio Quartararo.
Baca juga: Marquez: Brno Sirkuit yang Asyik, tapi... |
"Dia sebenarnya menginginkan Lorenzo, tapi dia dapatkan Doviziozo dan (Danilo) Petrucci, yang bukan merupakan pasangan terbaik. Saat ini saya pikir Yamaha punya pasangan terbaik untuk mengalahkan Marquez: Quartararo atau Vinales."
"Saya pikir Ducati sudah melakukan langkah yang tepat saat mendatangkan Lorenzo, tapi mereka membuat kesalahan saat membiarkannya pergi. Dream team sesungguhnya Ducati adalah Dovizioso-Lorenzo dan bukan Marquz-Lorenzo.
(din/mrp)