Tanding Paddling 8 Km di Belitung, Dirut BPJS TK Finis di 10 Besar

Tanding Paddling 8 Km di Belitung, Dirut BPJS TK Finis di 10 Besar

Alfi Kholisdinuka - Sport
Minggu, 04 Agu 2019 18:45 WIB
Foto: Alfi Kholisdinuka/detikcom
Belitung - Keindahan Pantai Tanjung Kelayang memang membuat siapa saja yang melihatnya merasakan mabuk kepayang. Pantai berpasir putih dengan lautan biru yang jernih ini dihiasi batuan granit raksasa sehingga menjadi daya tarik tersendiri destinasi wisata di Belitung.

Hal itulah yang dilihat dan dirasakan oleh Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan (BPJS TK) Agus Susanto saat tanding Paddling 8 Km di Belitung Geopark International Stand Up Paddling And Kayak Marathon 2019 (BGISKM).


Menurut Agus, Tanjung Kelayang menyimpan pesona yang sangat luar biasa yang sebelumnya tidak pernah terduga. Keindahan bawah lautnya sangat memanjakan mata bagi siapapun yang melihatnya. Ia menilai destinasi ini sangat tepat untuk diisi dengan kegiatan Paddling dan dijadikan sport tourism.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika tanding paddling, kita melewati laut yang begitu jernih clear seperti kaca, saya bisa melihat keindahan alam bawah laut dengan mata telanjang, kanan kiri ada batu-batu laut geopark dengan sangat eksotis, saya kira ini arena olahraga yang luar biasa, perpaduan antara olahraga dan wisata yang sangat cocok untuk sport tourism," ujar Agus di Tanjung Kelayang, Belitung Minggu (4/8/2019).

Tanding Paddling 8 Km di Belitung, Dirut BPJS TK Finis di 10 BesarFoto: Alfi Kholisdinuka/detikcom

Sejauh mata memandang, Tanjung Kelayang memanglah sangat mempesona. Pasir di pantai tampak putih berseri. Desir ombak dan kencangnya angin berhembus menyejukan pengunjung yang hadiri. Meski mengganggu aktivitas Paddling, hal itu tak menyurutkan semangat para peserta lomba Stand Up Paddling, termasuk Agus bersama 17 rekannya di BPJS TK.

"Di etape kedua kami tidak menduga ternyata ombaknya besar dan yang paling drop saat etape ketiga anginnya juga kencang, sehingga kita harus melawan angin, tetapi semua itu terbayar dengan menyenangkan, kenapa, karena keindahan alam sekitarnya," tuturnya.

Agus pun merasa bersyukur dapat mengikuti event berkelas International ini di Indonesia. Meski tidak finish diposisi terdepan, ia merasa senang dapat menyelesaikan lomba sampai akhir di posisi 10 besar dan mendapat medali sebagai tanda penghargaan bagi peserta Stand Up Paddling.

"Saya bersyukur bersama teman-teman semuanya bisa mengikuti kompetesi SUP dan Kayak Marathon Internasional disini dan tim dari BPJS TK (hasilnya) tidak mengecewakan," terangnya.

Diketahui, terdapat lima kategori yang dipertandingkan. Pertama adalah tradisional kano. Kedua adalah Kayak Marathon single dan double yang terdiri dari kelas terbuka dan putri. Ketiga kategori Stand Up Paddle Marathon single kelas terbuka dan putri, serta Stand Up Paddle Race kelas terbuka dan putri.

Agus tanding di dua kategori sekaligus di SUP Single dan SUP Race, di kategori SUP Single, jarak tempuh dilaluinya mencapai 8 km dengan durasi terlama 1 jam 40 menit. Serta di SUP Race jarak tempuhnya hanya 1 km dengan waktu terlama 12 menit. Agus berada di posisi 10 besar.


Sementara, juara satu dan dua diraih oleh atlet asal Sumba dan Bali, Lukas Gallu Beko dengan catatan waktu 1 jam 5 menit dan I Ketut Pande Sayong 1 jam 7 menit serta juara tiga diraih oleh putra daerah belitung Tedy dengan catatan waktu 1 jam 21 menit.

Belitung Geoparak International Stand Up Paddling And Kayak Marathon 2019 (BGISKM) merupakan event yang kedua dilaksanakan di Belitung. Agus berharap dengan adanya event ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan dapat mendukung program pemerintah dalam pembangunan dan kemandirian perekonomian di daerah khususnya di Bangka Belitung.


(ega/ega)

Hide Ads