Dari hasil undian yang dirilis Badminton Wolrd Federation (BWF) pada Selasa (6/8), Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon berpotensi bertemu Fajar Alfian/Mohammad Rian Ardianto di perempatfinal ajang yang digulirkan di Basel mulai 19-25 Agustus. Siapapun pemenang dari duel itu berpotensi berjumpa dengan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di semifinal. Hanya Berry Angriawan/Hardianto yang berada pada bagan terpisah.
Pelatih pelatnas ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi kecewa dengan hasil undian itu. Sebab, dia memprediksi sulit untuk menciptakan all Indonesian final dengan undian itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: PR Segudang Dari Pelatih Untuk Fajar/Rian |
Herry menduga ada kesengajaan yang dilakukan BWF saat mengundi. Sebab, seluruh pemain Asia semua dibenturkan sejak awal laga. Tidak hanya Indonesia, Jepang dan China juga mengalami hal serupa.
"Itu yang perlu ditanyakan ke BWF, semua negara-negara Asia dibentrokin semua. Kata mereka (BWF), komputer yang menggerakkan, tapi tetap ada manusia. Mungkin satu sisi mereka tak mau dominasi satu negara tapi ini satu Asia rugi," dia menjelaskan.
Meski demikian, ada sisi positif dari hasil undian kali ini. Indonesia yang memiliki persaingan berat dengan Jepang dan China juga dimudahkan jalannya karena hasil drawing tersebut.
Di bagan bawah, Takuto Inoue/Yuki Kaneko (Jepang) berpotensi bertemu unggulan dua China Li Jun Hui/Liu Yu Chen. Sementara itu, unggulan kelima Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang) berpeluang bertemu Liu Cheng/Zhang Nan. Dengan catatan mereka mampu melewati adangan-adangan sebelumnya. Wakil Jepang lain, Takeshi Komura/Keigo Sonoda kemungkinan bertemu pasangan China Hi Jing Ting/ Tan Qiang di babak ketiga.
"Tetap ada sisi positifnya karena kekuatan ganda putra itu ada di China dan Jepang. Dengan mereka bentrok dulu jadi keuntungan buat kami, tapi saya sebagai pelatih tetap optimistis (bisa meraih gelar juara)" ujar dia.
(mcy/fem)