.webp)
Zarco dan KTM memutuskan pisah jalan beberapa waktu lalu. Padahal kontrak pebalap asal Prancis tersebut dengan tim masih tersisa satu tahun.
Juara dunia Moto2 itu hanya mampu mengumpulkan 22 poin dari 11 balapan sepanjang musim ini. Raihan kurang memuaskan itu membuatnya berada di peringkat 17 klasemen sementara MotoGP 2019, kalah dari Pol Espargaro dan Miguel Oliveira yang merupakan rookie.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KTM menyebut hasil-hasil tak memuaskan ini karena Zarco gagal beradaptasi dengan motor RC16 mereka. Padahal sudah berbagai upaya dilakukan agar Zarco bisa tampil maksimal.
Masa depan Zarco pun hingga kini belum jelas. Ia dikabarkan akan pindah ke World Superbike, hingga turun kasta ke kelas Moto2.
Situasi ini cukup disayangkan mengingat Zarco mampu tampil kompetitif pada dua musim pertamanya di MotoGP dengan Yamaha, di mana ia menempati posisi enam klasemen.
"Saya merasa situasinya agak mirip dengan saat saya bersama Ducati karena ada harapan besar dari luar, tetapi terutama dari diri saya dan Ducati untuk menjadi kompetitif dan menang," ujar Rossi mengomentari situasi Zarco, seperti dikutip dari Crash.
"Tetapi sayangnya saya tidak merasa nyaman dengan motornya, terutama di bagian depan. Mungkin itu mirip dengan yang dialami Zarco."
"Saya tahu ketika Anda di situasi itu, keadaannya sungguh sulit karena Anda kehilangan motivasi dan juga kesenangan untuk memulai balapan, serta pikiran positif bahwa Anda bisa tampil baik. Anda sudah memulai dengan negatif dan sulit kalau Anda tak bisa bersenang-senang dengan motor, segalanya jadi lebih berat: perjalanannya, wawancara dengan jurnalis, segalanya."
"Ketika saya mendengar tentang Zarco, saya awalnya menduga dia punya pilihan lain untuk tahun depan, tetapi sepertinya tidak jadi ya sulit. Setiap orang berbeda dan kalau itu pilihannya, saya rasa dia akan segera kembali dengan motor yang kompetitif," imbuh Rossi.
 |
(raw/rin)
