Selain tuan rumah PON, Papua juga dpercaya sebagai tuan rumah Popnas dan Peparpenas lebih dulu pada November 2019. Pekan olahraga untuk pelajar itu awalnya digunakan sebagai bagian dari uji coba venue dan penyelenggaraan.
Tapi, mempertimbangkan keamanan atlet dan ofisial setelah aksi rasis, Papua memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai tuan rumah. Jakarta menjadi kandidat utama sebagai pengganti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai bentuk keseriusan, Imam bersurat kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Bawesdan, agar menyiapkan sarana dan prasarana, serta Sumber Daya Manusia (SDM). Surat dilayangkan pada 23 Agustus 2019.
"Kami sedang merinci lagi jumlah cabor dan nomor pertandingannya agar sesuai dengan venue yang sudah siap dipakai untuk kedua multievent olahraga pelajar itu," kata Imam kepada detikSport, Selasa (27/8/2019).
"Hari-hari ini Deputi 3 dan 4 Kemenpora saya tugaskan untuk mendetailkan semuanya dengan Pemda DKI. Meskipun sebelumnya koordinasi saya dengan Bapak Gubernur Anies responsnya sangat positif untuk menjadi tuan rumah," dia menambahkan.
Jakarta dinilai kota yang paling tepat karena berpengalaman menyelenggarakan sebuah pesta olahraga, bahkan selevel Asia.
Beberapa venue juga sudah siap karena sebelumnya telah digunakan saat Asian Games dan Asian Para Games 2018. Meski demikian, Imam tak ingin berspekulasi soal venue yang dipakai. Dia menyerahkan semua kepada DKI Jakarta.
"Masih saya rapatkan dulu dengan jajaran dan Pemda DKI," menteri asal Bangkalan itu mempertegas.
(mcy/fem)