Sudah Oke di Asian Games, Indonesia Kok Pesimistis Menuju SEA Games 2019?

Sudah Oke di Asian Games, Indonesia Kok Pesimistis Menuju SEA Games 2019?

Mercy Raya - Sport
Selasa, 24 Sep 2019 14:55 WIB
Sesmenpora Gatot S Dewa Broto Ari Saputra/detikSport)
Jakarta - Sekretaris Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, pesimistis dengan hasil akhir Indonesia ke SEA Games 2019 Filipina. Merah Putih diprediksi kesulitan menyamai hasil dua tahun lalu.

Menuju SEA Games, yang bergulir 30 November hingga 11 Desember, pemerintah belum mengumumkan target. Merujuk hasil akhir pada Asian Games 2018 Jakarta dan Palembang, semestinya Indonesia bisa memperbaiki hasil yang didapatkan dari SEA Games 2017 Kuala Lumpur.

Di Asian Games itu Indonesia membuat kejutan finis di urutan keempat dengan koleksi 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu. Sementara itu, di SEA Games 2017, Indonesia menempati urutan kelima, di bawah Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Singapura.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gatot tak percaya diri Indonesia bisa melaju lebih bagus ketimbang saat tampil di Kuala Lumpur. Dia menyebut
kasus dana hibah Kemenpora untuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) diaku atau tidak berpengaruh terhadap persiapan atlet. Begitu pula keputusan mundur Imam Nahrawi dari menpora setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap oleh KPK pada Rabu (18/9/2019),


"Jadi sebetulnya golden moon (bulan emas) sudah lewat. Seharusnya, setelah Asian Para Games itu kesempatan kami untuk membuat perencanaan agar SEA Games nanti di Filipina lebih baik dari Kuala Lumpur. Saat itu secara psikologis, semua negara Asia Tenggara kita libas semua, meskipun kita sadar rumus Asian Games dan SEA Games beda. Yang tak berubah hanya mother of sport mother seperti renang dan atletik, yang lain suka-suka tuan rumah," kata Gatot di Kantor Kemenpora, Senayan, Selasa (24/9/2019).

"Tetapi sayang setelah itu kami ada kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) dan kami akui di bulan-bulan berikutnya, Januari dan seterusnya, secara psikologis kami terpukul, tapi itu sangat pengaruh sekali, terutama saat Momerandum of Understanding (anggaran yang tak lancar)," dia menjelaskan.

Tak mengherankan, kondisi itu suka tak suka turut mempengaruhi target kontingen Indonesia yang akan dicapai. Di Malaysia, Indonesia hanya mampu meraih peringkat lima dengan perolehan 38 medali emas, 63 perak, dan 90 perunggu.

"Bisa lolos peringkat lima saja sudah bagus, keempat lebih bagus lagi. Jangan bayangkan kami jadi juara umum. Siapa sih yang tak mau juara umum? Tapi harus lihat realistis juga," dia menjelaskan.

KOI dan Kemenpora sedang menjalani tugas penting pekan ini. Mereka sedang memverifikasi atlet yang akan didaftarkan ke SEA Games karena batas waktu pendaftaran atlet pada Sabtu (28/9).




(mcy/fem)

Hide Ads