Performa Meningkat, Mentari Incar Olimpiade

Performa Meningkat, Mentari Incar Olimpiade

Mercy Raya - Sport
Jumat, 04 Okt 2019 08:01 WIB
Rinov Rivaldy/Phita Haningtyas Mentari mengincar slot Olimpiade 2020. (Foto: dok. Humas PBSI)
Jakarta - Pebulutangkis ganda campuran Phita Haningtyas Mentari mulai melihat peluang lolos ke Olimpiade 2020. Ada waktu untuk mencoba menggusur para senior.

Dibandingkan dua pasangan seniornya, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, pasangan Rinov Rivaldi/Mentari tampil paling oke dalam beberapa turnamen terakhir. Di Korea Open, mereka adalah pasangan yang melangkah paling jauh yakni semifinal.

Pada babak tersebut, mereka dihentikan ganda Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai 22-20, 11-21, dan 18-21. Jika bisa menjaga performa terus konsisten, bukan tak mungkin ganda peringkat 19 dunia itu menyusul posisi dua seniornya di kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Praveen/Melati saat ini ada di urutan tujuh, disusul Hafiz/Gloria di posisi delapan. Perhitungan kualifikasi Olimpiade cabang bulutangkis akan berakhir pada April atau Kejuaraan Asia Bulutangkis 2020.

"Secara ranking dunia, kami memang masih di urutan empat dari pemain-pemain Indonesia. Memang tak ada yang tak mungkin karena masih ada waktu," kata Mentari di Pelatnas PBSI, Cipayung, Senayan, Kamis (3/10/2019).

"Ya, sekarang siapa yang tidak ingin main di Olimpiade. Maka itu, selagi masih diberi kesempatan ya berusaha maksimal. Sekalipun akhirnya nanti kami tetap tidak bisa main (di Olimpiade) ya berarti mereka (senior) yang pantas. Toh, kami sudah usaha, sekalipun gagal, minimal kami sudah mencoba."


"Tetap fokus satu-satu dulu karena banyak turnamen di depan mata. Paling dekat masih ada Denmark Open dan French Open 2020, meski target besarnya tetap Olimpiade Tokyo," ujar pemain berusia 20 tahun ini.

Pelatih ganda campuran Richard Mainaky menilai Rinov/Mentari dilihat sebagai proyeksi jangka panjang. Tapi tak tertutup kemungkinan mereka mengubah komposisi atlet untuk Olimpiade.

"Bicara mereka tentu bicara jangka panjang. Hasil mereka cukup membanggakan, tidak pernah kalah sama yang di bawah mereka, bahkan mereka bisa mengalahkan yang di atas mereka," ungkap Richard.

"Syukur-syukur bisa masuk ke Olimpiade. Kalau bisa (mencapai posisi) lebih tinggi tidak menutup kemungkinan komposisi ke Olimpiade bisa berubah. Kalau di atas ini lengah, bisa saja mereka menyusul," tambahnya.




(mcy/raw)

Hide Ads