Dalam persaingan balap sepeda gunung (MTB) kelas men elite di Ternadi Bike Park, Kudus, Jawa Tengah, Minggu (13/10/2019), Mukhib finis dengan waktu tercepat di antara 24 peserta lain. Dia diikuti oleh Popo Ariyo Sejati yang membuat catatan waktu tiga menit 24,760 detik. Selanjutnya, peringkat ketiga ditempati oleh Pahraz Salman Alparisi dengan waktu 3 menit 25,952 detik.
"Saya sangat senang sekali soalnya bisa jadi tuan rumah dan dapatkan hasil yang terbaik kesatu. Terima kssih pada tim, semuanya dan keluarga. Saya sangat senang sekali," kata Mukhib di lokasi Minggu sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi, saya kuncinya saya push di atas. Soalnya, dari kemarin saya mencari waktu yang lebih cepat. Soalnya dari hasil seeding run saya koreksi. Jadi kita sama tim coba cari line yang bagus. Terus saya cari-cari lagi dan dapat line yang lebih cepat lagi," ujarnya.
Dia menjelaskan, di trek di Kudus itu, tadi ada beberapa bagian jalan yang rusak. Dia pun berusaha mengontrolnya.
"Aku coba kontrol. Dan bisa cari opsi yang paling baik," dia menambahkan.
Dia memperkirakan jika trek di Kudus termasuk sulit. Karena selain memiliki trek panjang, juga bebatuan keras dengan kontur tanah yang sulit di beberapa lini.
"Kontur tanahnya kayak seperti ini. Trek paling nantang di Kudus dan Wonogiri. Karena trek panjang, ada rock garden, dan gap yang tinggi.
Sementara itu, pada persaingan Women Elite, Tiara Andini Prastika, keluar sebagai juara. Dia finis terdepan dengan catatan waktu tigaa menit 55, 060 detik.
Kemudian, disusul oleh Ayu Triya Andriana dengan catatan empat menit 10, 077 detik dan peringkat ketiga diduduki oleh Nia Vanessa dengan catatan waktu empat menit 26 detik.
"Saya senang bisa meraih hasil terbaik," ujar Tiara.
Direktur Indonesian Downhill, Parama Nugroho menjelaskan, di even ini memang susah memprediksi siapa pemenangnya. Mengingat kualitas para atlet yang luar biasa.
"Jadi di even ini susah memprediksi pemenangnya," kata dia.
Panjang trek 2,3 kilometer dengan rintangan alam yang sangat ekstrem sesuai dengan standar dunia. Yang ikut sekitar 200 atlet dari Indonesia dan dari berbagai negara seperti Hong Kong dan Malaysia juga.
(fem/fem)