Bertanding di Dubai Club for People with Determination, Dubai, Uni Emirat Arab, Rabu (13/11/2019), Evi lolos final dan bersaing dengan delapan sprinter lainnya. Dia turun di nomor 100 meter putri T63 (keterbatasan fisik pada kaki).
Atlet kelahiran Boyolali, 19 Januari 2001, itu menjadi yang tercepat mencapai finis dengan catatan waktu 14,72 detik. Sementara itu, perak direbut atlet Italia Monica Graziana Contrafatto yang mencatatkan waktu 15,56 detik sedangkan perunggu menjadi milik Gitte Haenen dari Belgia dengan waktu 15,60 detik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Evi, atlet para atletik lainnya, Saptoyoga Purnomo berhasil mempersembahkan medali perunggu di nomor 100 meter putra T37. Dia mencatatkan waktu 11,41 detik. Sementara itu, emas dan perak direbut atlet Rusia, Andrei Vdovin dan Chermen Kobesov. Andre menjadi yang tercepat menyentuh finis dengan catatan 11,18 detik, menyusul Chermen Kobesov yang mencatatkan waktu 11,32 detik.
Amankan Tiket di Paralimpiade 2020
Dengan catatan waktu 14,72 detik, Evi sekaligus berhasil menggenggam tiket Paralimpiade 2020 Tokyo. Sesuai regulasi, empat peringkat teratas di Kejuaraan Dunia Para Atletik 2019 Dubai lolos ke Tokyo.
"Iya jelas langsung (lolos) paralimpiade dong. Dia dapat emas dan pecah rekor. Karisma itu top. Ini menjadi hadiah buat kami National Olympic Committee (NPC)," kata Ketua Ketua NPC Indonesia, Senny Marbun, kepada pewarta dalam sambungan telepon, Jumat (15/11/2019).
"Sejak Asian Games Evi langsung digenjot latihan. Sebelum di Dubai bahkan dia pecahkan rekor juga, jadi dia jauh lebih hebat," ujarnya.
Di tahun ini, Evi yang terlahir dalam keadaan ukuran panjang kaki yang berbeda ini juga mencatatkan rekor kejuaraan para atletik di Prancis dengan catatan waktu 14,90 detik di nomor 100 meter putri di kelas T42.
Simak Video "Video: Gol-gol PSG Saat Bantai Inter Miami 4-0"
[Gambas:Video 20detik]