Pernyataan UAS tentang catur hukumnya haram dan bukan merupakan olahraga heboh. Dalam ceramahnya, UAS menilai catur merupakan permainan yang buang-buang waktu. Selain itu, catur bukan kategori olahraga karena pelaku hanya bengong. UAS menyadari kalimat tersebut bisa memancing respons negatif persatuan catur, yang di Indonesia dipegang oleh pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi).
Pemerintah, melalui Kementeria Agama, merespons pernyataan itu. Fachrul meminta agar pernyataan UAS itu diabaikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orang semua bisa lihat referensi dari mana pun. Saya selalu bilang ya, sekarang enggak ada orang bisa mengklaim paling tahu, paling hebat," dia menambahkan.
Baca juga: Heboh Pernyataan UAS Haramkan Catur |
Menurut Fachrul, setiap orang memiliki referensi yang mungkin berbeda-beda. Dia mencontohkan seorang dokter spesialis yang dituntut oleh pasien karena memberi resep obat tak sesuai harapan pasien.
"Karena dokter spesialis pun bisa dituntut pasien yang tidak tahu apa-apa. Dia bisa mengatakan, 'Dok, Anda salah ngasih obat ke saya, obat yang Anda kasih dampak negatifnya sangat banyak'. 'Lo saya dokter spesialis'. 'Lha saya baca dari ratusan dokter spesialis lain'," katanya.
Sementara itu, PB Percari, yang periode 2017-2021 dipimpin oleh GM Utut Adianto, sedang menggeber pemusatan latihan nasional menuju SEA Games 2019.
(fem/fem)