Pernyataan UAS tentang hukum catur yang haram dan bukan merupakan olahraga gaduh di media sosial. Dalam ceramahnya pada 2017 dan terekam dalam video yang diunggah di Youtube, UAS menilai catur merupakan permainan yang buang-buang waktu.
Selain itu, dia bilang catur bukan kategori olahraga karena pelaku hanya bengong. UAS menyadari kalimat tersebut bisa memancing respons negatif persatuan catur, yang di Indonesia dipegang oleh Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Medina, pemilik medali perak SEA Games 2011 dan perunggu 2013, tak mau mendebat pernyataan UAS itu. Berkaca pengalamannya, atlet catur lulusan Universitas Indonesia itu selalu memiliki cara agar ibadah tak terganggu oleh catur, yang bisa makan waktu berjam-jam.
"Aku kurang tahu juga, karena baru mendengar pendapat UAS. Mungkin catur itu haram karena beberapa orang bermain catur sampai berjam-jam sehingga lupa ibadah, salat, jadi sifatnya haram. Saya pikir asal beribadah enggak haram," kata Media yang dihubungi detikSport, Jumat (22/11/2019).
"Kalau permainan catur itu ada unsur berpikirnya. Lagipula, kalau dilihat dari manfaatnya, menekuni catur itu lumayan berasa, mengajarkan agar lebih bertanggung jawab saat mengambil keputusan. Kita juga harus memikirkan ke depannya mau seperti apa. Selain itu, setiap satu langkah sudah harus memikirkan langkah selanjutnya seperti apa dan itu terbawa kepada keseharianku. Aku menjadi lebih jeli melihat konsekuensi apa yang harus dihadapi saat mengambil satu keputusan," atlet berhijab itu menambahkan.
"Pesan saya jangan meninggalkan ibadah saat bermain catur. Jangan malas ibadah karena catur," Medina, yang menjadi bagian skuat Indonesia ke SEA Games 2019 Filipina itu, menegaskan.
Baca juga: Heboh Pernyataan UAS Haramkan Catur |
(fem/din)