Jakarta - Polo air Indonesia sempat mengalami kejadian kurang menyenangkan menjelang SEA Games 2019. Koper mereka sempat tertinggal dan akreditasi belum di tangan.
Polo air bertolak ke Filipina, Jumat (22/11/2019). Mereka terbang lebih dulu karena jadwal pertandingan dimulai Selasa (26/11) guna menghadapi tuan rumah.
Tapi ketika mendarat di Ninyo Aquino Internasional Airport, Manila, Sabtu (23/11), skuat Merah-Putih tak bisa langsung bergegas ke athlete village. Mereka sempat terdampar kurang lebih tiga jam karena bus yang akan mereka tumpangi terlambat sampai di bandara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengalaman pahit itu berlanjut dirasakan atlet setibanya mereka athlete village. Koper mereka hilang selama sekitar 10 jam. Atlet tiba di lokasi penginapan pukul 12.00 waktu setempat, koper yang dibawa oleh panitia di bus berbeda datang pukul 21.00. Padahal mereka sudah berencana untuk latihan di kolam sore harinya.
"Memang harusnya sore di hari yang sama kami berencana latihan. Tapi karena kopernya tidak datang-datang ya jadi sedikit terganggu," kata pelatih polo air, Dean Baldwin, kepada detikSport, Minggu (24/11/2019) dalam sambungan telepon.
Dua masalah teratasi, masalah akreditasi muncul. Atlet polo air tak mendapat akreditasi karena semua dipusatkan di Manila. Sementara mereka berada di Clark. Pihak Panitia Penyelenggara SEA Games 2019 (PHISGOC) juga tak memperbolehkan kartu akreditasi diambil satu tim, melainkan harus masing-masing.
"Ya, lebih ke kesiapan tuan rumah sih. Karena ini terjadi bukan hanya negara kita saja tetapi negara lain juga. Memang awalnya masalah misskomunikasi antar mereka. Tetapi sekarang kami sudah dapat akreditasnya dan kondisi anak-anak sudah bagus," dia menjelaskan.
Fokus lawan Tuan RumahDean berharap masalah nonteknis bisa diminimalisir jelang pertandingan digelar. Polo air Indonesia akan menjalani laga perdana melawan Filipina pada Selasa (26/11), di Aquatics Netre, New Clark City.
"Kondisi teman-teman sudah siap bertanding, kami juga sudah latihan. Aman," kata Dean.
Dean optimistis Indonesia bisa mencuri poin ketika menghadapi tuan rumah.
"Tahun ini kami sudah tiga kali menghadapi tuan rumah dengan catatan dua kali menang, satu kali kalah. Terbaru, pada test event yang berlangsung tiga pekan lalu, di kolam yang sama, dan melawan Filipina. Saya rasa anak-anak sudah siap dan tak masalah," dia menjelaskan.
"Begitu pula dengan penonton tuan rumah, anak-anak sudah membaca. Mudah-mudahan tak ada nonteknis. Venue juga dekat dengan athlete village. Kalau misalnya tak ada bus kami sudah sepakat jalan kaki karena jaraknya dekat sekali. Seperti dari FX Sudirman ke Istora, Senayan," Dena mengharapkan.
Simak Video "Video: Ronaldo Lanjut di Al Nassr, Gajinya Bikin Geleng-geleng Kepala"
[Gambas:Video 20detik]
.webp)
