Dalam pertandingan yang digelar di Sritex Arena, Solo, Minggu (24/11/2019), Satria Muda memang langsung tancap gas di kuarter pertama. Mereka langsung cetak 15 poin meninggalkan HangTuah yang hanya berhasil mendapat 5 poin.
Memasuki kuarter kedua, laga berlangsung ketat. Masing-masing angka hanya bertambah 9-6 untuk Arki Dikania Wisnu dkk. Di kuarter berikutnya, HangTuah sukses memperkecil jarak poin setelah berhasil mencetak 19 angka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Strategi kami memang menjaga tembakan tembakan tiga angka Hangtuah," kata Pejic dalam rilis yang diterima detikSport, Minggu (24/11).
Dia menyebut Sevly Rondonuwu, Kelly Purwanto, Abraham Wenas dan Stevan Wilfredo Neno sebagai penembak berbahaya HangTuah yang harus diwaspadai pasukannya.
Sevly memang berhasil memasukkan tiga tembakan tiga angka, namun itu dari delapan kesempatan. Kelly juga memasukkan tiga dari empat kesempatan three points. Keduanya masing masing mencetak 11 poin.
Namun, Abraham tidak mendapat kesempatan tembakan tiga angka, Neno hanya punya satu kesempatan dan masuk. Total HangTuah hanya memasukkan tujuh dari 21 kesempatan tembakan tiga angka alias berhasil 33 persen.
"Pertandingan ini sangat ketat. Turnamen ini juga ketat. Tetapi anak-anak mampu bangkit setelah kalah dari Louvre," dia menjelaskan.
Pejic optimistis hasil turnamen ini bakal memacu timnya saat IBL dimulai 10 Januari. Apalagi jika dilengkapi dengan tiga pemain asing. Pada aturan Piala Presiden, setiap tim tidak diperbolehkan menggunakan pemain asing.
"Kami akan lebih komplet nanti setelah hadir tiga pemain asing serta pemain yang kembali bergabung setelah pelatnas," tutupnya.
(mcy/mrp)