Atlet angkat besi kenyang pengalaman, Eko, tampil pada kelas 61 kg putra di Ninoy Aquino Memorial Stadium, Senin (2/12/2019). Juara dunia 2018 itu menunjukkan penampilan terbaik dalam perlombaan di RMSC Ninoy Aquino Stadium, Senin (2/12/2019), Manila. Eko, yang tampil dengan berat badan 60,74 kg, membuat angkatan total 309 kg, dari snatch 140 kg dan clean and jerk pada 169 kg.
Dengan angkatan total tersebut, Eko berhasil mengantongi satu keping emas. Dia sekaligus merebut kembali gelar juara yang hilang pada SEA Games dua tahun lalu. Eko meraih medali perak, padahal sejak SEA Games 2007 Nakhon Ratchasima, dialah penguasa Asia Tenggara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Momen Eko Yuli Sabet Emas SEA Games 2019 |
"Ya alhamdullilah, puas, senang, yang pasti karena bisa memaksimalkan peluang yang ada dan bisa memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara," kata Eko usai tampil.
Peraih medali emas Asian Games 2018 ini mengaku sudah memprediksi bisa mengamankan medali emas pada SEA Games 2019 itu. Apalagi, Eko unggul dari empat lifter lainnya pada angkatan snatch, termasuk lifter Vietnam, Thakch Kim Tuan. Eko membuat angkatan terbaik 135 kg.
"Saya malah feeling-nya separah apapun pasti emas. Cuma, memang karena si Vietnam biasanya hanya mengangkat 165 kg dan 166 kg, jadi kaget juga dia bisa 169 kg, jadi mau tak mau saya harus ambil juga segitu di clean and jerk," Eko menjelaskan.
"Cuma angkatan kedua, tadi agak sedikit salah gerakan. Kalau angkatan kedua dapat mungkin akan cari angkatan terbaik 175 kg," dia menambahkan.
"Tapi yang penting bisa kembalikan emas saja, karena 2017 mendapat perak jadi ini pembuktian lagi lah. Tapi jangan anggap remeh lawan," katanya.
Usai SEA Games, Eko mengalihkan fokus ke Olimpiade 2020 Tokyo.
"Target selanjutnya yang pasti Olimpiade, karena ini bagian dari kualifikasi juga, dan untuk tiket lolosnya semakin tinggi," ujarnya.
(mcy/fem)