.webp)
Emil, panggilan karib Emilia Nova, turun di nomor 100 meter lari gawang putri di Stadion Atletik, New Clark City, Senin (9/12/2019). Atlet berusia 23 tahun itu berhasil menyentuh garis finis pertama mengalahkan tujuh wakil peserta di babak final dengan waktu 13,61 detik.
Kendati, bukan catatan waktu terbaiknya, namun Emil bahagia karena bisa mempersembahkan sekeping emas itu kepada orang tuanya, Zainur dan Delvia. Atlet asal DKI Jakarta itu sebelumnya menciptakan waktu terbaik 13,33 detik di Asian Games 2018 Jakarta. Saat itu dia meraih medali perak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Emas ini untuk orang tua saya, pelatih, PB PASI, Bapak Bob Hasan (Ketua Umum PB PASI), semuanya lah. Teman-teman saya dan masyarakat Indonesia," kata Emilia, usai tampil.
Wajar jika Emil mengatakan demikian. Sebab, sejak awal keluarganya juga yang sudah membiasakan dia untuk berkompetisi di olahraga, meskipun tak ada saudara yang berprofesi sebagai atlet.
Ayahnya, Zainur, akrab dengan olahraga karena hobi. Makanya Emilia juga sudah familiar dengan bermacam-macam kegiatan olahraga. Sementara PB PASI dan Bob Hasan mendukung atlet kelahiran 20 Agustus 1995 itu, untuk menjadi atlet yang mumpuni. Bahkan ketika Emilia mengalami cedera tumit, Bob Hasan, lah yang sering membiayai untuk ke rumah sakit.
"Semalam pun saya telepon mama. Ya, karena orang tua, mama cuma bilang semoga bisa emas, sementara kalau ayah saya bertukar pesan dan meminta doa," dia mengungkapkan.
Kesuksesan Emil di atletik SEA Games boleh jadi membuka peluangnya untuk ke Olimpiade. Lebih dari itu, emas yang berbuah bonus Rp 200 juta itu akan digunakan untuk membayar janjinya kepada diri sendiri.
"Nazar saya sebelum lomba itu ingin memberangkatkan mama umroh sebenarnya. Tapi karena mama ada sakit di bagian perut, kemungkinan kista, jadi buat biaya perobatan dulu," kata anak pertama dari dua bersaudara tersebut.
(mcy/rin)
