Indonesia Kapan Mau Seriusi Atletik dan Renang?

Indonesia Kapan Mau Seriusi Atletik dan Renang?

Femi Diah - Sport
Rabu, 11 Des 2019 18:21 WIB
Foto: dok. PRSI
Jakarta - Indonesia ditikung Vietnam dan Thailand di hari-hari terakhir SEA Games 2019 Filipina. Kontingen Merah Putih kalah dalam persaingan perebutan emas pada dua cabang olahraga lumbung emas, atletik dan renang.

Sempat menunjukkan laju menjanjikan di SEA Games, Indonesia tak berdaya setelah atletik dan renang memperebutkan medali emas. Pada persaingan di atletik, Indonesia kebagian lima emas, empat perak, dan dua perunggu dari 133 medali (45 di antaranya emas) diperebutkan. Dengan hasil itu, Emilia Nova dkk finis di urutan kelima dalam persaingan atletik.

Juara umum atletik di SEA Games menjadi milik Vietnam dengan 16 emas, 13 perak, dan sembilan perunggu. Melengkapi empat besar secara beruntun adalah Thailand, Filipina, dan Malaysia.

PeringkatNegaraEmasPerakPerungguTotal
1.Vietnam1613938
2.Thailand12111033
3.Filipina118423
4.Malaysia59721
5.Indonesia54211
6.Myanmar0123
7.Singapura0033
8.Laos0011

9.
Brunei0000
Kamboja0000
Timor Leste0000


Laju Indonesia pada cabang olahraga renang malah lebih mengenaskan. Dari 36 medali emas yang diperebutkan, Indonesia hanya kebagian satu emas melalui I Gede Siman Sudartawa. Itu ditambah enam perak dan tujuh perunggu.


Singapura yang menjadi juara umum renang dengan raihan 23 emas, 10 perak, dan emat perunggu. Vietnam mengikuti di urutan ketiga dengan koleksi sepuluh emas, enam perak, dan sembilan perunggu.

Peringkat NegaraEmasPerakPerunggu Total
1.Singapura2310437
2.Vietnam106925
3.Malaysia2237
4.Thailand18615
5.Filipina16916
6.Indonesia15714

Pemerhati olahraga, Djoko Pekik, menilai kontribusi emas dari renang dan atletik, Thailand finis di urutan ketiga dan Vietnam kedua. Dengan menyeriusi pembinaan di dua cabang olahraga itu, mereka tak cuma bisa bersaing di level Asia tenggara, namun bisa bicara di Asia dan Olimpiade.

"Kalau kita perhatikan posisi Thailand di SEA Games antara satu, dua atau tiga. Kenapa? Mereka fokus kepada platform olahraga olimpiade, utamanya yang terukur, kalau kita fokus ke Olimpiade, Asian Games dan Olimpiade, posisi tak akan fluktuatif," kata Djoko.

"Dengan renang dan atletik menawarkan 40-an emas dan 30-an emas itu harus dilihat sebagai sebuah peluang. Kita harus menciptakan Zohri-Zohri yang lain, jangan menunggu. Kalau sudah menemukan seharusnya ditangani dengan benar," dia menambahkan.

"Kita harus jeli menyiapkan strategi untuk bisa mendapatkan emas dari cabang olahraga itu, renang dan atletik," dia menegaskan.


Indonesia Kapan Mau Seriusi Atletik dan Renang?



(fem/mrp)