Pencuri di tenda tim balap Moto3 dan Moto2 pada balap MotoGP Malaysia 2019 bulan lalu (1/11/2019), berhasil ditangkap kepolisian Malaysia. Kepolisian Malaysia menyita 42 komponen dan aksesoris balap seharga RM 75.000 atau setara Rp 252.213.000.
Polisi Kuala Lumpur International Airport (KLIA), Asisten Komisaris Zilkifli Adamsah, mengatakan penangkapan dilakukan melalui serangkaian investigasi setelah terjadi insiden pencurian di Sepang. Penelusuran ini dilakukan sejak 3 November sampai 12 Desember.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Barang yang berhasil kami sita, yakni empat tas, 26 unit variasi rem, tujuh span, tiga rods, dua buah grip, dua set pemanas ban, dua buah jaket balap, 14 sekrup, dan 6 botol oli," sambungnya.
"Investigasi awal mengungkapkan bahwa seorang tersangka memiliki bengkel sepeda motor dan disuruh menjual barang curian itu kepada pelanggan sepeda motor untuk perbaikan," Zilkifli melanjutkan.
Barang-barang curian itu dijual dengan harga yang lebih murah oleh tersangka. Zilkifli menjelaskan pelaku menjual kaliper rem seharga RM 600 atau Rp 2 juta. Padahal harga aslinya RM 1000 atau Rp 3,3 juta.
Dua dari enam pelaku ada yang sudah punya catatan hitam sebagai pengedar narkoba dan pencuri motor. Ada pula pelaku yang bekerja paruh waktu selama perhelatan MotoGP Malaysia.
"Diantara tersangka yang ditangkap, ada juga yang bekerja Part-time pada saat gelaran MotoGP Sepang," ungkap Zilkifli
Ada enam tim yang mengalami musibah kemalingan ini. Tim tersebut adalah Gaviota Angel Nieto (Moto3 dan Moto2), BOE Skull Rider Mugen Race (Moto3), CIP Green Power (Moto3), Reale Avintia Arizona 77 (Moto3), dan Red Bull KTM Ajo (Moto3).
(ran/cas)