Setelah SEA Games 2019, kontingen Indonesia bersiap menghadapi multiajang olahraga penyandang disabilitas di Filipina. Kontingen Merah Putih akan menerbangkan 550 orang, dengan rincian 300 atet dan 250 ofisial, yang akan tampil di 16 cabor pada 18-25 Januari di kota Manila, Clark, dan Subic.
Dengan membawa atlet berkebutuhan khusus, NPC Indonesia berjanji akan menfasilitasi segalanya. Terlebih Filipina sempat menjadi sorotan karena kurang mengakomodir atlet di SEA Games, sehingga hal itu sebisa mungkin dihindari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Transportasi itu yang kami juga sedang cari tahu. Katanya busnya sudah akses juga, itu yang sedang kami cari tahu. Katanya bus akses ada dua, bus yang ada lift, dan ada bus low deck. Nah, itu yang mereka belum kasih informasi lengkap ke kami," kata Rima di Kantor Kemenpora, Senin (16/12).
"Kalau sudah tahu armadanya, kami tidak akan sewa dari luar karena kami sudah antisipasi dengan merental mobil van di sana. Ini untuk mengantisipasi kondisi darurat. Kami akan gunakan kalau emergency. Jadi ketika tidak bisa menggunakan kendaraan Organizing Committee (OC), kami gunakan itu," dia menjelaskan.
"Kebetulan kami ada sponsor dan mereka sudah menanyakan apa yang perlu dan bisa dibantu. Ya, salah satunya untuk hal-hal yang darurat itu tadi," ujarnya.
Di sisi lain, untuk pengiriman atlet dan barang, NPC Indonesia akan menggunakan pesawat Garuda Indonesia dan Citilink yang akan ditumpangi para atlet disabilitas. Mereka akan terbang langsung dari Solo menuju Clark. Sementara untuk atlet yang berlaga di Subic, dari New Clark akan menggunakan transportasi darat.
Rinciannya, 350-an atlet dan ofisial dengan pesawat sewa Garuda, 150 atet dan ofisial dengan pesawat sewa Citilink, dan 25 atlet dan ofisial pakai pesawat komersial ke Manila boling.
"Jadi kami dapat jatah 16 ton untuk pesawat Garuda dan belum sama Citilink, jadi otomatis peralatan, kursi roda, mekanik, dan apapun bisa kami angkat semua, termasuk toilet additional itu sudah. Berangkatnya dari Solo semua, kecuali atlet boling dari menggunakan pesawat komersil dari Jakarta baru Manila," dia menjelaskan.
Siapkan Beras hingga Toilet Commode
Salah santap daging karena mengonsumsi makanan nonhalal sempat menjadi masalah atlet SEA Games 2019 di Filipina. NPC pun tak mau kembali mendapat masalah serupa, dengan lebih mempersiapkannya.
Salah satunya adalah membawa beras dan perlengkapan masak sendiri. Selain itu, toilet yang membantu para atlet disabilitas siap dibawa sendiri dari Indonesia.
"Beras, rendang, dan perlengkapan masak kami bawa. Hal ini biasa kami lakukan setiap kami uji coba ke Eropa maupun negara lain. Setiap cabor sudah biasa menyiapkan logistik sendiri. Jadi ini untuk mengantisipasi jika makanan tidak cocok," ujar Rima.
"Jadi kami tak ingin memprotes mereka, kami akan cari tahu situasi di sana, seperti apa. Apabila tak terlalu akses, kami akan bawa perlengkapan sendiri seperti toilet commode itu untuk disabilitas pakai kursi roda parah, nanti disesuaikan dengan toilet yang mereka punya. Kami tinggal antisipasi saja," dia menambahkan.
(mcy/yna)