Tim voli putri gagal memenuhi target di SEA Games 2019. Dari target medali perak, Amalia Fajrina dkk harus puas dengan medali perunggu.
Kendati perolehan di multiajang olahraga bangsa-bangsa Asia Tenggara itu meleset, PB PBVSI tak ragu untuk memasang target lebih tinggi. Lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo jadi bidikan selanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di atas kertas, Indonesia kalah jauh dari rival-rivalnya. Menilik situs resmi federasi internasional bola voli per tanggal 29 September 2019, negara-negara pesaing Indonesia memiliki kekuatan di Asia.
Kazakstan ada di peringkat 23, Iran di urutan 39, Korea Selatan berada di ranking 9, sementara Indonesia peringkat 117. Selain itu, pra-kualifikasi zona Asia hanya memperebutkan satu slot untuk tampil di Kualifikasi Olimpiade.
"Tentu kami akan mengevaluasi kelemahan tim di SEA Games kemarin. Pasti dari tim pelatih bakal melakukan perbaikan untuk ke Pra-Kualifikasi Olimpiade," kata Wakil Ketua Umum V PP PBVSI, Bambang Suedi, di kawasan SCBD, Kamis (19/12/2019).
"Lagipula pelatihan nasional (pelatnas) sudah terprogram. Saat ini, mereka (timnas voli putri) memang masih istirahat tetapi setelah Natal langsung pelatnas. Pemain juga tidak dikembalikan ke klub karena Januari sudah masuk Pra-Kualifikasi Olimpiade di Thailand," tambahnya.
Menyoal anggaran untuk kualifikasi Olimpiade, PBVSI akan melakukan rapat kerja nasional (rakernas) PP PBVSI dulu.
"Setelah itu, kami akan mengajukan anggaran ke Kemenpora. Untuk kualifikasi kami masih menggunakan anggaran yang tahun ini karena itu sudah masuk dalam program kami," ujarnya.
(mcy/nds)