Petrucci sempat menunjukkan performa apik di paruh pertama MotoGP 2019, selalu berada di enam besar dan tiga kali naik podium. Rider 29 tahun itu bahkan mampu merebut podium pertama pada balapan di Sirkuit Mugello, Italia.
Debutan tim pabrikan Ducati itu pun menutup paruh pertama MotoGP 2019 di peringkat ketiga dengan 121 poin. Atas pencapaiannya tersebut, Petrucci langsung disodori perpanjangan kontrak oleh tim asal Italia itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alhasil, posisinya pun melorot dari peringkat ketiga ke urutan keenam sampai penutup balapan 2019. Petrucci pun menceritakan anjloknya performa yang dialaminya sejak paruh kedua dimulai.
"Saya memang agak kesulitan dengan motornya, rasanya berbeda dengan di paruh pertama. Namun, saya juga memulai paruh pertama dengan energi penuh dan komitmen, serta berharap lebih," kata Petrucci dilansir dari Speedweek.
"Ini merupakan musim pertama saya sebagai pebalap pabrikan, jadinya saya tidak memiliki libur musim dingin dan mungkin di Agustus lalu saya agak kelelahan. Kemudian ada berbagai tekanan karena saya di peringkat ketiga dan kesalahan kecil, di sesi latihan bebas dan kualifikasi, membuat hasilnya tidak keluar. Itu menambah tekanan lagi buat saya," dia mengungkapkan.
"Saya jelas tak bahagia di paruh kedua, tetapi saya berjuang merebut lima besar sampai akhir. Saya tidak tahu berapa banyak dari Anda di awal musim akan berpikir saya akan memenangkan perlombaan, atau berada di posisi ketiga hingga enam balapan sebelum akhir," imbuhnya.
"Normal bagi pebalap pabrikan mendapat tekanan. Mungkin saya melakukan kesalahan, terutama di kualifikasi, karena saya menginginkan lebih. Tidak banyak ekspektasi saat paruh pertama, melainkan di paruh kedua."
"Hal tersebut menjadi kunci tahun depan: mencoba lebih fokus pada balapan dan konsisten di paruh kedua. Saya belajar dari kesalahan yang saya buat tahun ini dan berencana lebih baik lagi musim depan," ujar Petrucci.
(bay/yna)