Jadi Kandidat Ketum PGI DKI Jakarta, Joyada Janji Cari Bibit-Bibit Pegolf

Jadi Kandidat Ketum PGI DKI Jakarta, Joyada Janji Cari Bibit-Bibit Pegolf

Rifqi Ardita Widianto - Sport
Sabtu, 04 Jan 2020 22:32 WIB
Joyada Siallagan (tengah) maju dalam pemilihan ketua umum pengprov PGI DKI Jakarta. (Foto: Istimewa)
Jakarta - Pengurus Provinsi Persatuan Golf Indonesia (PGI) provinsi DKI Jakarta akan mencari ketua umum baru periode 2020-2024. Salah satu kandidatnya adalah pengacara Joyada Siallagan.

Pemilihan ketum PGI DKI Jakarta akan diadakan pada Musyawarah Provinsi (Musprov) yang rencananya digelar 19 Januari 2020 mendatang. Ketum saat ini Ferrial Sofian sudah dipastikan tidak bisa maju lagi karena telah menjabat dua periode.

Saat ini pendaftaran calon ketum sudah dibuka. Setiap calon wajib mendapatkan dukungan minimal dari lima klub dari total 90 klub anggota PGI DKI Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pengacara muda Joyada Siallagan menjadi salah satu yang maju mencalonkan diri. Founder Cepa Golf Club tersebut menjanjikan sejumlah terobosan baru jika terpilih.

"Kenapa saya mau mencalonkan diri? Karena saya cinta golf dan hobi main golf. Saya yakin bisa menjadi ketua umum dan menjalankan program-program saya. Saya punya kepemimpinan dan kemandirian," ungkapnya.

"Saya sudah mandiri dari sisi akademik dan finansial. Saya juga punya network luas. Saya yakin bisa memajukan PGI DKI Jakarta," ujar Joyada kepada wartawan.


Salah satu program utama Joyada adalah pencarian bibit golf di ibukota. Dalam pencalonan ini, ia mendapatkan dukungan dari mantan Kabareskrim Komjen Ito Sumardi dan eks Sekjer KOI Hifni Hassan.

"Program unggulan kami (adalah) adanya talent scout. Kita akan membina dan mencari bibit-bibit muda untuk golf DKI Jakarta dan akan dilakukan dengan objektif dan transparan. Dengan itu saya yakin di PON akan mendapat emas dan jangka panjang akan bisa berkompetisi di SEA Games," sambungnya.

"Pencarian dapat dilakukan dengan mengadakan turnamen amatir. Setelah menemukan bibit-bibit, kita cari pelatih. Pembinaan ini diharapkan jadi barometer di Indonesia," lanjut pria kelahiran Prapat tersebut.


(raw/nds)

Hide Ads