Tunggal putri menjadi sektor yang menunjukkan laju paling lambat dalam pengumpulan poin Olimpiade 2020 dibandingkan empat kategori lain. Setelah setengah jalan Kualifikasi Olimpiade 2020 dilalui, tunggal putri belum bisa memenuhi syarat untuk meloloskan dua wakil. Sebab, baru satu yang mengisi peringkat 16 besar, yakni Gregoria Mariska Tunjung, yang ada di urutan ke-14. PAdahal untuk mewakilkan dua tunggal ke Tokyo minimal dua pemain harus mengisi 16 besar.
Peringkat tunggal putri lainnya masih di luar 16 besar. Fitriani berada di peringkat ke-18, sedangkan Ruselli Hartawan pada peringkat 23.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, PBSI merencanakan delapan turnamen yang wajib diikuti Gregoria, Fitriani, dan Ruselli. Tiga di antaranya turnamen di bulan Januari 2020; Malaysia Master, Indonesia Masters, dan Thailand Masters 2020.
"Yang sudah masuk tentu itu yang prioritas. Tapi, tunggal itu (minimal lolos) 16 (besar) jadi masih ada kesempatan. Masih tersisa delapan pertandingan lagi dan akan kami maksimalkan. Apalagi, jika beda rankingnya tak terlalu jauh," kata Kepada bidang Pembinaan Prestasi PBSI, Susy Susanti, kepada detikSport, Senin (6/1/2020).
"Fitriani atau Ruselli masih bisa bersaing. Kami masih berharap tunggal putri bisa meloloskan dua karena untuk masuk 16 tidak terlalu jauh. Makanya, kami masih beri kesempatan," dia menambahkan.
Susy akan memantau laju tiga tunggal putri itu. Utamanya di tiga turnamen bulan Januari ini.
"Betul, salah satunya itu. Kami akan lihat hasilnya dan perfoma dalam pertandingan itu. Kami diskusi apakah akan diteruskan atau tidak. Jika tambah jauh ya tinggalkan. Tapi, kami tetap berusaha jika memang bisa dua kenapa tidak karena masih ada waktu. Sama seperti 2016, Praveen Jordan/Debby Susanto betul-betul genjot untuk bisa loloskan dua wakil. Kami tetap mencoba sembari kami terus menilai," dia menegaskan.
(mcy/fem)