Masuk Bursa Ketum PGI Jakarta, Reza Rajasa Bicara Potensi Besar Golf

Masuk Bursa Ketum PGI Jakarta, Reza Rajasa Bicara Potensi Besar Golf

Rifqi Ardita Widianto - Sport
Minggu, 12 Jan 2020 00:42 WIB
Calon Ketum PGI Jakarta Reza Rajasa bicara potensi golf Indonesia. (Foto: Istimewa)
Jakarta - Pengurus Provinsi Persatuan Golf Indonesia (PGI) Jakarta Raya menatap pemilihan ketua umum. Para kandidat mulai memaparkan program, termasuk Reza Ihsan Rajasa.

PGI Jakarta Raya akan menggelar musyawarah provinsi pada 19 Januari mendatang. Reza Ihsan Rajasa jadi salah satu yang ikut meramaikan bursa pemilihan ketum.

Putra mantan Ketum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa itu mengusung misi mengangkat olahraga golf baik secara bisnis maupun prestasi. Reza menawarkan ide untuk mulai membangun ekosistem yang kukuh dan berkelanjutan, namun membutuhkan kerja sama banyak pihak mulai dari PGI, pemilik lapangan atau driving range, sponsor, atlet hingga pemerintah untuk memulainya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ia terinsipirasi Premier League dan NBA yang dikemas sedemikian rupa lalu berprogres dengan masif, sehingga mampu menopang olahraga sepakbola dan basketnya itu sendiri. Sementara di level pengembangan prestasi, Reza punya konsep 'keluarga angkat' dalam upaya menjaring dan membina bibit-bibit pegolf.

"Misalnya setiap atlet harus mempunyai 'orang tua angkat', yang menyiapkan dukungan dalam mengikuti berbagai kejuaraan. Lalu klub-klub harus diberikan tanggung jawab membina bibit-bibit atlet, yang pada waktunya mampu berbicara di berbagai kejuaraan, mulai dari PON, SEA Games, Asian Games hingga Olympics", ujar Reza pada Sabtu (11/1/2020).

"Pemerintah tinggal mendukung secukupnya, karena PB dan komunitas olah raga harus bergerak menuju kemandirian", harapnya.

Reza ingin para atlet yang sudah terbentuk dan matang juga ikut merasa bertanggung jawab atas regenerasi. Mereka akan menjadi kakak-kakak asuh untuk para atlet muda.


Jika konsep ekosistem ini bisa dimulai dan dijalankan dengan serius, Reza optimistis golf di Indonesia bisa naik ke level lanjut. Apalagi olahraga ini punya potensi dikembangkan sebagai sport-tourism atau wisata olahraga.

"Saya selalu berprinsip Eveything Start With A Dream. Tak ada yang tak mungkin kalau kita serius dan fokus. Golf di kita punya modal historis dan market yang memadai. Tahun 1983 Jakarta sudah menjadi tuan rumah Piala Dunia Golf," ungkap Reza.

"Itu capaian penting. Lalu makin kesini makin banyak anak muda memainkan stick Golf. Ini pasar baru yang potensial untuk dikembangkan. Belum lagi golf sebagai bagian dari destinasi wisata. Kalau nawaitu kita benar, dijalankan dengan cara yang benar, Insya Allah hasil tak akan mengkhianati proses" tutupnya.


(raw/rin)

Hide Ads