Bertanding di Istora, kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Selasa (14/1/2020), Hafiz/Gloria berpeluang melakukan revans atas Zheng/Huang setelah dikalahkan di semifinal Malaysia Masters pekan lalu. Tapi, kali ini Hafiz/Gloria kembali kandas 14-21, 13-21.
Pekan lalu, Hafiz/Gloria juga kalah dari Zheng/Huang lewat dua gim langsung. Waktu itu, mereka kandas 13-21, 12-21.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka ini batu sandungan yang keras. Kami peringkat sembilan dan sampai ke ranking 32 itu diacak (undiannya). Tentu itu akan mempengaruhi hasil draw termasuk bertemu unggulan pertama," kata Hafiz usai tanding.
Di laga tersebut, selain kalah head to head, Hafiz dan Gloria juga gagal mengantisipasi angin di Istora. Mereka menyebut belum terbiasa padahal ini bukan kali pertama mereka bermain di venue yang baru dipugar untuk Asian Games 2018 itu.
"Tadi di lapangan ada angin terus, sementara kami bukan tipe yang bisa memanfaatkan angin. Kalau di tempat (venue) lain lapangannya kan beda-beda, normal, jadi kami bisa balik serang. Nah, di sini, lawan pintar memanfaatkan keadaan jadi kami banyak mati sendiri," Haifz menjelaskan.
"Di sini termasuk hall berangin jadi kami kurang menguasai kondisinya. Ya, harus belajar lebih pintar menguasai angin di lapangan seperti apa," Gloria menimpali.
Sementara itu, pelatih ganda campuran, Richard Mainaky, menilai kekalahan Hafiz/Gloria disebabkan ketidakpercayaan diri pemainnya bertemu pasangan China tersebut. Alhasil, mempengaruhi performa mereka di lapangan.
"Sangat disayangkan mereka bertemu di babak pertama. Yang kedua, mereka kurang percaya diri karena rekor pertemuan mereka sebelumnya. Jadi memang perlu waktu," kata Richard.
(mcy/fem)