Kemenpora mengimbau Pengurus Pusat cabang olahraga untuk menyusun program pengganti. Imbauan muncul setelah merebaknya virus corona di Wuhan, China.
Status Virus Corona yang merebak di Wuhan, China, sudah ditetapkan menjadi darurat global oleh WHO. Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, juga sudah menerbitkan travel warning ke China pe 28 Januari lalu.
Sebelumnya, virus corona membuat banyak gelaran olahraga di China terdampak. Merespons hal itu, Kemenpora meminta Pengusus Besar/Pengurus Pusat Olahraga tidak mengagendakan atau mengikuti program apapun yang dilaksanakan di China.
Imbauan tertuang dalam surat keputusan tentang larangan partisipasi Indonesia pada event olahraga di China pada Jumat (31/1/2020).
"Kami menyampaikan apresiasi kepada para pimpinan cabor yang telah menunda, membatalkan, dan merubah kegiatan partisipasi event internasional dan kegiatan try out serta training camp di China. Sampai ada pemberitahuan resmi lebih lanjut dari pemerintah atau pihak yang berwenang terkait situasi di China, kami mengimbau untuk tidak mengagendakan dan mengikuti program di China," kata Sekretaris Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, Sabtu (1/2/2020).
"Selain itu, induk organisasi cabang olahraga agar proaktif berkoordinasi dengan International Federation (IF) terkait pembatalan keikutsertaan atlet dalam mengikuti kejuaraan di China, untuk menghindari dampak administratif sebagai konsekuensi dari pembatalan keikutsertaan," tulisnya.
Gatot menambahkan, pemerintah sedianya juga khawatir pembatalan akan berdampak pada program atlet secara keseluruhan. Oleh karena itu, Kemenpora juga meminta PB/PP menyusun ulang program latihan untuk para atletnya secara keseluruhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini berlaku kepada seluruh Kepala Dispora dan KONI Provinsi di seluruh Indonesia sebagai bentuk antisipasi jika provinsi yang akan melakukan persiapan menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Pekan Olahraga Paralimpiade Nasional (Papernas) di Papua," Gatot menegaskan.
(mcy/yna)