.webp)
Setelah pensiun, Lorenzo kembali ke Yamaha di MotoGP 2020. Bukan sebagai rider utama, Lorenzo akan berperan sebagai pebalap tes.
Memori soal Lorenzo dan Rossi di Yamaha tak selalu positif. Hubungan keduanya sempat memanas usai MotoGP Malaysia 2015.
Siapa yang bisa lupa insiden senggolan antara Rossi dan Marc Marquez di Sirkuit Sepang kala itu. Rossi yang kemudian dihukum start paling belakang di MotoGP Valencia akhirnya kalah bersaing dengan Lorenzo dalam perebutan gelar juara dunia. Rossi menuding Lorenzo dapat bantuan dari Marquez untuk jadi juara.
Lorenzo mengakui kalau membangun hubungan baik dengan pebalap lain di MotoGP tidak mudah ketika persaingan begitu sengit. Namun, kini dia sudah rukun dengan Rossi karena punya tujuan yang sama: membawa Yamaha juara.
"Sangat sulit untuk rukun dengan kompetitor, khususnya ketika kami semua adalah pembunuh di MotoGP. Marc (Marquez) adalah seorang pembunuh, Valentino pembunuh, saya juga pembunuh. Kami semua ingin menang dan kami tidak mau memberi apapun untuk yang lain," ujar Lorenzo kepada The-Race.com.
"Itu jadi bikin sulit untuk berkomunikasi, mengghabiskan waktu bersama, atau punya empati untuk yang lain. Anda bukannya membenci mereka, tapi hanya ingin mereka melaju selambat mungkin dan bisa mengalahkan mereka setiap saat."
"Ketika sesuatu seemosional Sepang pada 2015 terjadi, friksi yang ada menimbulkan bara dan hubungan memburuk."
"Saya selalu bilang kalau dengan Valentino, semakin jauh kami semakin bagus relasi yang kami punya, setidaknya sampai sekarang!" lanjut Lorenzo.
"Hubungan terbaik yang kami punya di masa lalu adalah ketika dia di Ducati atau saya di Ducati. Tapi sekarang kami makin dekat, mungkin karena kami berbagi kepentingan yang sama yaitu melihat Yamaha juara," katanya.
 |
Baca juga: Rossi: Uji Coba di Sepang Saja Tidak Cukup |
(nds/adp)
