Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari telah menghitung kebutuhan anggaran kontingen Indonesia menuju Olimpiade Tokyo. Berapa?
Olimpiade 2020 Tokyo berlangsung 24 Juli sampai 9 Agustus. Sampai kini persiapannya terus digeber terutama soal anggaran yang dibutuhkan untuk kontingen Indonesia.
Chief de Mission Indonesia Rosan P Roeslani menyerahkan sepenuhnya perhitungan anggaran itu kepada KOI. Sebab, dia telah membeberkan apa saja yang menjadi kebutuhan para atlet. Seperti tiket pesawat, kamar hotel yang dibutuhkan selama penyelenggaraan, hingga uang saku atlet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merespons kebutuhan itu, Okto, panggilan karib Raja Sapta Oktohari, mengaku telah menghitung berapa kisaran angka yang dibutuhkan. "Sekitar lebih dari Rp 40 miliar," kata Okto di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2020).
Baca juga: Hendra/Ahsan Juga Lolos ke Olimpiade 2020 |
Meski begitu, jumlahnya masih akan dikaji bersama Kemenpora. Bos Mahkota Promotion ini tak ingin ada kekeliruan yang akhirnya berdampak pada kebutuhan atlet itu sendiri. Terlebih, jika sampai menjadi temuan.
"Kami pastikan semua dalam koridor yang benar. Ini yang repot bagaimana menyesuaikan antara perencanaan, penggunaan, dan administrasi bisa berjalan dan klop. Dalam arti, supaya tidak terpeleset lah (jadi temuan)," ujarnya.
Hal itu pula yang menjadi dasar kenapa anggaran kontingen dengan dana untuk membangun infrastruktur rumah Indonesia di Tokyo juga dibedakan posnya. Rumah Indonesia bagian dari promosi dan bentuk kesiapan Indonesia menjadi calon tuan rumah Olimpiade 2032.
"Berbeda anggarannya. Kalau rumah Indonesia itu sekitar Rp 200 miliar karena bangun infrastruktur. Selain itu yang mengerjakan juga beda. Kemungkinan diserahkan kepada Kementerian Pariwisata atau perdagangan," dia menegaskan.
(mcy/cas)