Tiga Ketum Cabor Olimpiade Teken MoU dengan Kemenpora

Tiga Ketum Cabor Olimpiade Teken MoU dengan Kemenpora

Mercy Raya - Sport
Jumat, 28 Feb 2020 18:16 WIB
Tiga Ketum Cabor Olimpiade Teken MoU dengan Kemenpora
Tiga Ketum Cabor Olimpiade Teken MoU dengan Kemenpora (Mercy Raya/detikSport)
Jakarta - Tiga cabang olahraga akhirnya bisa lebih rileks menggelar pelatnas Olimpiade 2020. Anggaran pelatnas mereka cair.

Pemberian dana pelatnas itu dilakukan di media Center, Kemenpora, Senayan, Jumat (28/2/2020) melalui penandatanganan nota kesepahaman Kemenpora dengan ketiga cabor tersebut, yakni taekwondo, tinju, dan menembak.

Masing-masing mendapatkan anggaran yang beragam. Menembak mendapat Rp 7.907.140.600 dari pengajuan Rp 9.985.131.000 untuk mengakomodir 10 atlet. Sementara taekwondo mendapat anggaran Rp 3.609.880.000 dari pengajuan Rp 3.746.790.000 untuk mengakomodasi 12 atlet. Kemudian, PB Pertina mendapat Rp 5.275.090.000 dari pengajuan awal Rp 7.318.214.000 untuk mempelatnaskan delapan atlet.



Berbeda dengan penekenan MoU anggaran pelatnas sebelumnya, yang bisa memandatkan wakil ketua federasi, kini wakil ketua umumnya yang hadir dalam kerja sama itu. Untuk tinju dihadiri Johni Asadoma, kemudian ketua umum taekwondo diwakili Thamrin Marzuki, dan Letjen jenderal TNI Joni Supriyanto, sebagai ketua umum PB Perbakin.

"Waktu penekenan MoU awal itu saya belum tahu. Begitu saya tahu ya harus ketua umum. Sebenarnya, saya ini kan rajin keliling cabor, masa mampir ke kantor Kemenpora (ketuanya) tidak mau," kata Amali, usai menyaksikan tanda tangan MoU.

Tiga Ketum Cabor Olimpiade Teken MoU dengan KemenporaFoto: (Mercy Raya/detikSport)



"Dan yang paling penting adalah era ini saya bikin setransparan mungkin,jadi publik tahu berapa yang kita bantu, berapa pengajuannya, lama reviewnya, itu sebenarnya yang Kemenpora mau, jadi tak diam-diam, tahu-tahu apa. Kemarin kan ada yang nanya, 'pak nanti ada kick back, segala macam? Kalau begini mana ada orang Kemenpora yang mau kick back," sambungnya.

Selain itu, Kemenpora juga ingin menjaga komitmen antara cabor dengan pemerintah dalam pencairan anggaran pelatnas. Dengan begitu, jika terjadi masalah setiap ketua umum dengan stafnya tidak miss communication.

"Ya itu termasuk. Jadi komunikasi antara pemerintah dan cabor terjaga dan semua tahu. Kalian juga bisa mengawasi. Berapa ke tinju, taekwondo, dan tinju," ujar menteri asal Gorontalo itu.

"Jadi ketika salah tidak lantas mencari kambing hitam. Karena sudah diketahui," tuturnya.




(mcy/aff)

Hide Ads