Rencana liga itu muncul seiring situasi yang belum kondusif akibat pandemi virus corona. Sebagai gambaran, liga disetop sampai waktu yang belum ditentukan sehingga hampir seluruh pemain dipulangkan.
Salah satu klub nasional, Satria Muda, memulangkan sebagian pemainnya untuk menjalani isolasi mandiri. Namun, masih ada beberapa juga yang tinggal di mess. Meski demikian, soal gaji sampai Maret kemarin tetap dibayar penuh. Mereka belum ada keputusan terkait kelanjutan hak pemain untuk bulan berikutnya karena April masih berjalan.
"Kami akan rapat dengan para manajer klub pekan depan sekaligus menginformasikan posisi kami dalam keadaan ini soal gaji," kata Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, kepada wartawan dalam sambungan telepon Rabu (1/4/2020).
Langkah yang diambil liga, sejatinya sudah dilakukan cabor lainnya yaitu sepakbola. Saat itu, PSSI memberi saran pemotongan gaji pemain dalam periode force majeur atau dari Maret sampai Juni. Setiap klub hanya membayarkan hak pemain sebesar 25 persen dari jumlah kontrak yang disepakati.
Baca juga: Satria Muda Masih Beri Gaji Penuh ke Pemain |
Menyikapi itu, Junas memilih untuk tidak berspekulasi. Dia ingin mendapat masukan dari klub lebih dulu.
"Untuk keterangan lebih lanjutnya seperti apa, kami belum bisa jawab dulh. Tidak enak nanti, biar mereka (klub) dengar dulu. Tapi yang pasti kami sudah membicarakan ini dengan PP Perbasi dan sudah ada pertimbangan untuk mengomunikasikan dengan klub," dia menjelaskan.
(mcy/aff)