Pertemanan Dennis Rodman dengan Kim Jong Un sedemikian erat. Bahkan saat syuting 'The Last Dance', Rodman terus-terusan membicarakan pemimpin tertinggi Korea Utara itu.
Hal itu dikatakan Jason Hehir, sutradara 'The Last Dance'. Menjelang pekan kedua pemutaran miniseri dokumenter tersebut, Hehir mengaku sulitnya mewawancarai Rodman.
"Mewawancarai Dennis Rodman itu seperti melakukan wawancara dengan seekor kucing liar. Ia tidak melihat ke satu titik, pakai kacamata besar pula," kata Hehir dalam Jalen & Jacoby Aftershow-nya ESPN, yang dikutip International Business Times.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua pernyataan akan balik ke arah Kim Jong Un dan bagaimana ia akan masuk buku sejarah. Aku seperti, 'Tidak. Kita sedang bicara soal Pistons. Bukan Korea! Tidak! Tetap bersamaku'," ucapnya.
Terungkap pula bahwa tim produksi sudah mengalami kesulitan serupa ketika mendekati Rodman. Saat mantan pebasket berjuluk "The Worm" itu akhirnya setuju diwawancara, proses syuting pun berlangsung tidak seperti biasa.
"Ia datang telat dua jam. Ia keluar mobil, berjalan melewatiku. Aku merasa seperti hantu. Ia lalu bilang, 'Buat apa deh ini semua?'," ujar Hehir sembari menambahkan, "Ia seperti, '10 jam ya? Aku kasih 10 menit'."
"Jadi ia duduk, aku mulai mengambil gambarnya dan dia bilang, 'Aku mau sepotong tuna sub dari Subway dan teh melati'," tuturnya.
Kembali soal kedekatan Rodman dengan Kim Jong Un, belakangan berhembus rumor bahwa pemimpin Korut itu sedang sakit bahkan sampai meninggal dunia. Rodman, yang konon sudah beberapa kali ke Pyongyang, Korut, pun ikut mendoakan kawannya itu.
"Aku harap Marshal Kim Jong Un sakit hanyalah sebuah rumor. Mudah-mudahan aku segera mendapat informasi lebih lanjut," kata Rodman kepada TMZ.
(krs/raw)