Bincang detikSport dengan Aldila Sutjiadi: Masak, Tenis sampai Olimpiade

Bincang detikSport dengan Aldila Sutjiadi: Masak, Tenis sampai Olimpiade

Mercy Raya - Sport
Kamis, 30 Apr 2020 18:10 WIB
Indonesia kembali meraih medali emas di cabang olahraga tenis SEA Games 2019. Emas itu diperoleh Aldila Sutjiadi/Christopher Rungkat dari ganda campuran tenis.
Aldila Sutjiadi berbagi kisah ditengah anjuran di rumah saja. (Foto: detikcom/Grandyos Zafna)
Jakarta -

Di tengah anjuran di rumah saja, detikSport melakukan perbincangan dengan petenis Aldila Sutjiadi. Ada banyak hal yang dibahas dengan petenis 24 tahun itu.

Peraih medali SEA Games 2019 Manila ini sedang vakum bermain karena pandemi virus Corona. Memang, penyebaran COVID-19 membuat dunia olahraga lumpuh termasuk tenis.

Berikut petikan wawancara dengan Aldila pada Kamis (30/4/2020) melalui sambungan telepon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DetikSport (D) : Aldila, bisa ceritakan aktivitas kamu selama 1,5 bulan di rumah?

Aldila (A): Sekarang sih tetap latihan tapi tak seintens biasanya. Saya melakukan latihan pada pagi hari dengan satu sesi sekitar 2 sampai 2,5 jam dan tidak setiap hari di lapangan Pantai Indah Kapuk, Jakarta. Itu pun setiap 4 kali seminggu dan untuk latihan fisiknya di rumah.

ADVERTISEMENT

D : Apakah pelatih masih memberikan program kepada kamu dan petenis lain?

Aldila Sutjiadi saat beraksi di SEA Games 2019.Aldila Sutjiadi saat beraksi di SEA Games 2019. Foto: Grandyos Zafna

A: Untuk latihan teknik masih ada pelatihnya cuma dia tak mewajibkan ikut latihan. Lebih fleksibel juga waktunya. Kalau fisik, kami diberi program melalui aplikasi Zoom sehingga bisa barengan dengan teman-teman lainnya.

D : Apakah dengan penyetopan turnamen ini mempengaruhi ranking kamu?

A: Ranking setiap tahun biasanya hilang tapi untuk sekarang dibekukan sampai turnamen kembali.

D: Penyetopan turnamen dan pembekuan ranking apakah semakin memperbesar peluang ke Olimpiade? Apalagi multi eventnya diundur tahun depan.

A: Tenis itu tidak ada babak kualifikasi. Berbeda dengan cabang olahraga lain. Kalau cabor lain mungkin ada kesempatan seperti pra-kualifikasi, lalu kualifikasi. Kalau tenis langsung.

Sebelumnya sudah ada jatah untuk mendapatkan wild card (zona) Asia, dari Asian Games. Tapi hanya juara tunggal putra dan tunggal putri.

D: Jadi tidak ada jatah meskipun juara ganda campuran Asian Games 2018?

A: Karena ganda campuran tak ada kuota khusus. Kalau mau ya harus main di single atau double. Baru bisa main di ganda campuran.

Jadi kesempatannya (main di Olimpiade) kecil banget.

D: Apakah sejak awal kamu tahu peluangnya kecil apalagi melihat kondisi tenis di Indonesia?

A: Tentunya saya mau main di Olimpiade. Tapi kembali lagi hasil prestasi saya selama ini dan apakah poinnya cukup dengan main olimpiade. Tapi ini belum cukup dan masih jauh. Jadi mungkin akan dicoba lagi kalau masih main tenis empat tahun lagi hahaha.

D: Apakah memungkinkan saat Olimpiade di Indonesia?

Aldila Sutjiadi masih bermimpi ke Olimpiade suatu saat nanti.Aldila Sutjiadi masih bermimpi ke Olimpiade suatu saat nanti. Foto: Grandyos Zafna

A: Bisa jadi (pas sudah berprofesi menjadi pelatih jadi atletnya yang main) atau mungkin juga enggak karena sudah pindah profesi hahaha.

D: Apa sebenarnya mimpi seorang Aldila?

A: Ingin main di salah satu grand slam kalau bisa kempatnya. Mimpi terbesarnya ya juara di salah satu grand slamnya. Tapi ada step by step. Ada long term dan short term goal.

Ya, paling long termnya ingin main di grand slam dan itu bisa diraih dengan menjuarai turnamen-turnamen yang kecil-kecil dulu.

D : Berapa turnamen yang ingin kamu ikuti jika pandemi beres?

A: Kalau tenis itu sekitar 20-30 turnamen. Jadi average sekitar 25 ke atas. Itu turnamen-turnamen yang bagus ya dan itu butuh sokongan dana juga. Saat ini saya belum memiliki sponsor.

D: Dampak apa yang paling kamu rasakan dengan adanya pandemi ini?

A: Mungkin enggak bisa traveling ke luar. Karena saya sudah terbiasa traveling. Bolak balik. Jadi sekarang punya waktu banyak di rumah melakukan hal-hal yang tidak bisa saya lakukan sebelumnya. Seperti males-malesan hahahaha.

Sebenarnya saya senang baking, masak, mencoba hal baru. Nah, sekarang saya ada waktu banyak untuk melakukan hal itu.

D: Aldila, sekarang tak hanya jago di lapangan tapi di dapur juga, dong?

A: Iya dong hahaha. Betul. Tambah ilmu memasak.

D: Hikmahnya positif sekali?

A: Kan memang harus dibuat positif supaya tidak kena virusnya. Kalau stres terus malah buat sistem imunitas kita menurun.

Aldila Sutjiadi kini sudah lebih jago masak.Aldila Sutjiadi kini sudah lebih jago masak. Foto: Grandyos Zafna

D: Kalau di lapangan ada kalah dan menang, kalau masak apakah sudah pernah gagal? Misalnya masakannya gosong?

A: Pastinya ada. Tapi semoga enggak sampai gosong. Untungnya belum sih hahaha.

D: Apakah kamu ada pesan untuk teman-teman supaya tidak bosan di rumah?

A: Saya sudah satu setengah bulan di rumah karena hampir semua turnamen dibatalkan. Situasi ini memang sulit dan negara lain juga lakukan tapi kita harus menerima.

Jadi harus tetap berpikir positif dan jangan terlalu takut dengan hal-hal yang, mungkin kita sering baca berita buruk. Sebenarnya tak terlalu bagus juga. Boleh baca berita tapi jangan yang setiap hari baca negatif terus karena nanti lama-lama kepikiran, nah itu gak bagus.

Lebih baik mencari hal yang menyenangkan pikiran seperti masak, baking, mulai belajar hal-hal baru. Kegiatan yang dulunya belum pernah dilakukan atau tidak sempat. Bisa juga menyalurkan hobi juga siapa tahu ada hobi yang tertunda.


Hide Ads