Menpora Zainudin Amali merespons pertanyaan Komisi X soal sebagian honor panitia Asian Games 2018 yang masih tertunggak. Padahal, multievent itu sudah beres sejak dua tahun lalu.
Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang sukses besar setelah menempati peringkat empat besar negara-negara Asia. Pencapaian terbaik itu juga diikuti keberhasilan dalam penyelenggaraan dan pemberdayaan ekonomi.
Akan tetapi tidak untuk target sukses administrasi. Pasalnya, Asian Games sudah berlalu sejak dua tahun lalu, ternyata masih ada penunggakan gaji sebagian panitia.
Demikian disampaikan anggota Komisi X Dede Yusuf dalam rapat kerja Komisi X DPR RI dengan Menpora Zainudin Amali melalui aplikasi Zoom, Senin (11/5/2020).
"Bapak Menteri, saya perlu menyampaikan ada keluhan dari kawan-kawan panitia INASGOC. Mereka menyampaikan honor panitia referee dan lain-lain belum dibayarkan. Sementara kepanitiaan INASGOC sudah bubar, ketua panitia INASGOC sudah menjadi menteri dan ini rasanya karena ada komitmen panitia dengan Kemenpora jadi harus ditindaklanjuti," kata Dede dari fraksi Demokrat.
Menyikapi keluhan tersebut, Amali akan mencari jalan tengah. Sebab, sampai ini Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) melarang soal pengeluaran anggaran untuk pembayaran honor tahun 2016 sebagian panitia INASGOC.
"Kami bisa saja mengeluarkan karena sebelum saya masuk menjadi menteri tuntutan pertama adalah itu. Kemudian saya konsultasi dengan BPK, apakah itu bisa dilakukan, ternyata tidak boleh," kata menteri asal Gorontalo tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Amali, adanya penunggakan itu karena kealpaan tentang dasar hukum pada saat awal kepengurusan karena euforia menjadi tuan rumah Asian Games.
"Jadi ternyata mohon maaf ada kealpaan tentang dasar hukum pada saat awal karena euforia kita menjadi tuan rumah Asian Games sehingga kami tidak teliti betul tentang yang mendasari kepanitiaan itu. Tentu ini akan kami jadikan sebagai pelajaran berharga untuk membentuk kepanitiaan Piala Dunia U-20. Kami tak ingin terulang lagi," ujarnya.
"Sebagai upaya, saya sudah menulis surat kepada Kemenko PMK dan Kemenkeu mohon diberi jawaban pasti supaya teman-teman yang sudah bekerja sebagai panitia Asian Games mendapat haknya," dia menegaskan.
(mcy/aff)