Menpora Zainudin Amali tak ingin terlalu jauh mengomentari alasan dibalik keputusan Tontowi Ahmad untuk pensiun. Dia memilih menghormatinya.
Tontowi sempat membeberkan keluhannya soal PP PBSI kepada awak media. Melalui video conference aplikasi Zoom, Senin (18/5/2020), eks rekan Liliyana Natsir ini buka-bukaan soal statusnya di pelatnas yang berubah menjadi atlet magang.
Tontowi keberatan dengan keputusan itu karena dia bukan atlet baru masuk pelatnas. Dia sudah memberikan deretan prestasi prestisius dan peringkatnya masih nomor satu dunia tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap atlet pasti akan mengalami masa berprestasi dan sampai pada puncak prestasi. Masing-masing atlet pasti ada cita-cita dan keinginan yang menjadi target. Kalau memang benar Tontowi Ahmad memutuskan untuk pensiun (walaupun saya belum mendapat infonya langsung), itu adalah keputusan pribadi dengan apapun alasannya kita harus bisa menghormati," kata Amali kepada detikSport, Rabu (20/5/2020).
Baca juga: Menpora Merespons 'Smes' Taufik Hidayat |
"Walaupun sebenarnya kita berharap dia masih bisa memberi kontribusi terhadap perkembangan prestasi bulutangkis Indonesia. Pemerintah menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas kerja keras serta dedikasinya untuk bulutangkis Indonesia," lanjutnya.
Keterbukaan Tontowi terkait apa yang dialaminya ikut memantik eks atlet pelatnas Sony Dwi Kuncoro mengutarakan pengalaman yang sama.
[Fokus] Tontowi Ahmad Gantung Raket
Melalui akun Instagram @sonydwikuncoro, pebulutangkis tunggal putra itu menjelaskan dengan rinci.
Kondisi ini tentu menjadi citra buruk bagi PBSI, yang notabene sebagai salah satu organisasi paling sukses di antara cabang olahraga lainnya. Terutama dalam memberikan prestasi-prestasi kepada Indonesia.
"Itu urusan pengurus cabor dengan para atletnya," menteri asal Gorontalo itu menegaskan.
(mcy/cas)