Duh, Tontowi Ahmad Ternyata Masih Suka Mimpi Bertanding

Duh, Tontowi Ahmad Ternyata Masih Suka Mimpi Bertanding

Mercy Raya - Sport
Rabu, 20 Mei 2020 20:30 WIB
Tantowi Ahmad atau yang lebih dikenal dengan sapaan Owi sukses mengantongi titel juara Prancis Terbuka 2017. Ingin tahu lebih dekat dengan ayah satu anak ini?
Sudah pensiun, Tontowi Ahmad ternyata masih suka mimpi bertanding. (Foto: Hasan Alhabshy)
Jakarta -

Tontowi Ahmad telah resmi pensiun. Tapi walaupun sudah gantung raket, kenangan Owi semasa aktif bertanding di lapangan bulutangkis dulu rupanya masih suka hadir dalam mimpi.

Tontowi Ahmad pensiun seiring dengan ucapan perpisahan yang ia sampaikan melalui media sosial Instagram. Dia berterima kasih sekaligus mengucapkan selamat tinggal pada dunia bulutangkis yang telah membesarkan namanya.

Bersama Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad menjadi salah satu ganda campuran terbaik sekaligus andalan Indonesia mendulang medali emas di berbagai turnamen, baik single event maupun multievent.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka telah menyumbang banyak gelar bergengsi seperti tiga gelar hat-trick di All England 2012, 2013 dan 2014, gelar juara dunia tahun 2013. Puncaknya adalah raihan emas di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Tontowi/Liliyana kembali merebut gelar juara dunia pada tahun berikutnya.

Momen-momen itu pula yang secara tak sadar kerap dirindukan Tontowi Ahmad. Sampai-sampai terbawa ke dalam alam mimpi.

ADVERTISEMENT

"Ternyata cik Butet nggak pernah mengalami (sampai terbawa mimpi). Mungkin tiap pemain beda-beda ya ha ha ha," kata Tontowi dalam rilis yang diterima detikSport, Rabu (20/5/2020).

"Tapi yang pasti momen juara itu hal terbaik dalam hidup saya. Saya bisa mewujudkan cita-cita sendiri dan orang tua yang mau anaknya dapat emas olimpiade, juara dunia, juara All England. Saya bersyukur bisa membuat keluarga saya bangga."

Dari sejumlah deretan prestasinya yang mentereng, hanya medali emas Asian Games yang belum digenggamnya. Pada Asian Games 2014 di Incheon, Tontowi/Liliyana meraih medali perak, sedangkan pada Asian Games 2018 di negeri sendiri, pasangan ini mempersembahkan medali perunggu.

[Fokus] Tontowi Ahmad Gantung Raket

(Selanjutnya: Momen paling berkesan dalam karier Tontowi Ahmad)

Tontowi Ahmad Pensiun, Bersyukur dengan Kariernya

Masih suka memimpikan tanding usai pensiun, Tontowi Ahmad sebenarnya sudah cukup puas dengan kariernya selama ini. Tak ada rasa penasaran lagi dalam dirinya.

"Enggak ada yang bikin penasaran. Enggak apa-apa belum rezeki dapat emas Asian Games, tapi kan sudah dapat emas Olimpiade yang levelnya lebih tinggi. Saya tetap bersyukur," kata Tontowi.

Lantas momen apa yang paling berkesan baginya? Pemain berusia 32 tahun itu menjawab Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.

Momen emas di Olimpiade, sebut Tontowi, sebagai pengalaman terberat sekaligus terindah dalam kariernya. Dia menyebut perjuangannya begitu luar biasa, mulai dari latihan hingga malam hari, tidak bisa pulang ke rumah dan harus tinggal di asrama, sampai kendala nonteknis bersama Liliyana.

Tontowi juga bersyukur dipertemukan dengan orang-orang yang berpengaruh dalam perkembangan kariernya seperti Liliyana dan pelatihnya, Richard Mainaky. Begitu banyak kenangan bersama orang-orang terdekatnya, juga dengan teman-temannya sesama pemain bulutangkis seperti Mohammad Ahsan dan Praveen Jordan.

"Memang saya banyak belajar dari cik Butet, prinsipnya dia itu kalau sekarang juara, besok bukan juara lagi, kita harus selalu mengejar gelar. Kalau kak Richard sih semua tahu ya, beliau adalah pelatih bertalenta, saya bahkan sering memanggilnya Suhu," ujar Tontowi Ahmad.


Hide Ads