Komite Olimpiade Indonesia (KOI) akan menggelar Rapat Anggota Tahunan 4 Juni mendatang. Salah satu agenda membahas new normal di lingkungan olahraga.
New normal atau pola hidup baru merupakan perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal namun tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19.
Nah, di olahraga kehidupan normal baru ini tidak hanya sekadar memutar kembali kompetisi tapi menyiapkan atlet dan rekruitment untuk regenerasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, seluruh kegiatan olahraga dibatalkan penyelenggaraannya sejak Maret lalu. Dari mulai Olimpiade Tokyo hingga Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua.
Sejumlah pemusatan latihan nasional dan daerah juga terpaksa disetop guna memutus rantai penyebaran penyakit secara luas. Meskipun, masih ada beberapa cabor yang masih menggelar pelatnas namun dengan karantina tertutup seperti bulutangkis, angkat besi, dan menembak.
"Normal baru di olahraga itu tak sekadar kompetisi, tetapi juga termasuk persiapan atlet, dan rekrutmen untuk regenerasi. Semua itu harus berjalan beriringan dan tidak boleh terputus," kata Ketua KOI Raja Sapta Oktohari kepada pewarta dalam konferensi pers virtual, Sabtu (23/5/2020).
Untuk itu, sebut Okto, KOI tak akan serta merta melakukan sosialisasi terhadap cabor. Tapi dari lingkupnya sendiri, KOI akan mendalami protokol apa saja yang sesuai dengan new normal. Apalagi, belum ada jaminan kapan wabah penyakit COVID-19 akan berakhir.
"Saya sadari tiap cabor olahraga itu beda-beda karakter. Apakah bisa diaplikasikan atau tidak? Itu yang harus didalami. Setelah dirumuskan protokolnya seperti apa baru akan kami sosialisasi," ujarnya.
"Makanya, nanti kami akan berkoordinasi dengan cabor-cabor yang ada di bawah KOI pada rapat anggota tahunan awal Juni nanti," ujarnya.
Seiring itu, KOI juga terus berkoordinasi dengan Kemenpora dan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 terkait penyesuaian new normal tersebut.
(mcy/rin)