Droga menjadi pemain Chelsea yang paling emosional saat The Blues ditahan Barca 1-1, hasil yang membuat klub London tersebut gagal melangkah ke final Liga Champions. Usai pertandingan, dia mengintimidasi wasit dan lantas mengeluarkan pernyataan kasar di depan kamera televisi.
Tindakan tersebut dilakukan striker Pantai Gading itu sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap kepemimpinan wasit, di mana pihak Chelsea menganggap mereka setidaknya punya hak atas empat penalti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sangat kecewa dengan apa yang terjadi sepanjang pertandingan, tapi setelah melihat apa yang terjadi di televisi, saya akui kalau saya bertindak berlebihan."
"Saya juga mengakui kalau bahasa yang saya gunakan bukanlah contoh yang bagus buat mereka yang menyaksikan pertandingan di rumah, terutama anak-anak. Saya menyesali kenyataan bahwa dalam suasana panas seperti itu saya membiarkan rasa frustasi yang luar biasa dan kekecewaan keluar begitu saja, dan untuk itu saya meminta maaf," ungkap Drogba.
Pihak The Blues secara bersamaan juga mengeluarkan pernyataan yang mendukung permintaan maaf Drogba. Namun mereka juga menegaskan akan mengambil tindakan terhadap kepemimpinan wasit dalam laga tersebut dengan melaporkannya ke UEFA.
"Kami menyadari kalau beberapa kejadian yang berlangsung malam tadi sangat disesali, peristiwa tersebut terjadi karena tingginya emosi dan rasa frustasi yang muncul dari rasa kekecewaan dari kekalahan kontroversial dalam sebuah pertandingan penting."
"Kami telah mengirim perwakilan ke UEFA setelah pertandingan tersebut dan menunggu pernyataan mereka terkait laporan dari ofisial pertandingan," demikian pernyataan Chelsea.
(din/krs)