Pada pertandingan yang dihelat di St Jakobsen Stadium, Basel, Kamis (13/8/2009) dinihari WIB, Cannavaro diturunkan sebagai starter oleh pelatih Marcello Lippi. Thus, ia pun mencetak rekor 127 caps untuk Italia, melampaui rekor 126 caps milik Paolo Maldini.
Tampil bersama junior-juniornya yang berusia jauh lebih muda darinya, seperti Domenico Criscito, Giorgio Chiellini dan Davide Santon, pemain berusia 35 tahun ini relatif solid. Alhasil tak ada bersarang di jala Gianluigi Buffon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah sebuah kehormatan untuk saya, melampaui atlet hebat seperti Paolo Maldini. Dia adalah contoh bagi banyak pemain muda," ujarnya seperti dilansir Reuters.
Sebelum membela tim senior Italia, Canna terlebih dulu memperkuat tim U-21. Dia merupakan anggota skuad Azzurrini ketika menggondol dua gelar Piala Eropa U-21 berturut-turut pada 1994 dan 1996. Pada tahun 1996, ia juga dipanggil untuk memperkuat Italia di Olimpiade Atlanta.
Debut tim seniornya ia dapatkan pada Januari 1997, kala Italia bertanding menghadapi Irlandia Utara. Dan semenjak saat itu, ia selalu menjadi langganan masuk skuad Italia di berbagai kejuaraan besar.
Turnamen akbar pertamanya adalah Piala Dunia 1998, di mana ia berpartner dengan Maldini yang bisa dibilang sebagai mentornya kala itu. Setelahnya ia tampil di Piala Dunia 2002 dan 2006, serta Piala Eropa 2000 dan 2004. Sial baginya, ia cedera sebelum Piala Eropa 2008 dimulai sehingga harus absen dari kejuaraan tersebut.
Canna ditunjuk menjadi kapten Italia usai Maldini pensiun dari timnas, pasca-Piala Dunia 2002. Pencapaian terbesarnya sebagai seorang kapten dia dapatkan empat tahun kemudian, kala Italia keluar sebagai juara pada Piala Dunia 2006.
Baginya, rekor sebagai pemain yang paling banyak membela Italia masih kalah ketimbang kebanggaan membela Italia-nya sendiri. Diakuinya, membela timnas adalah impiannya sejak ia masih kecil.
"Kami beruntung karena mengenakan kostum Azzurri adalah impian sejak kecil. Saya tak pernah memikirkan rekor, hal yang mana selalu ada untuk dipecahkan. Merupakan kebanggaan tersendiri memakai kostum ini dan sebuah perasaan yang tak tergambarkan membela Italia," tandasnya.
(roz/din)











































