"Orang-orang berbicara soal Pele atau Diego Maradona yang menjadi pemain terbaik, tapi buat saya yang terbaik adalah Alfredo Di Stefano," ungkap Pele dalam kunjungannya ke Madrid seperti diberitakan AFP.
Pernyataan Pele soal status pemain terbaik sepanjang masa tersebut bisa jadi merupakan balasan atas komentar Maradona atas dirinya beberapa waktu lalu. Pelatih timnas Argentina itu sempat "mengecilkan" Pele dengan menyebut dirinya hanya menghabiskan karir di Amerika Utara sementara Maradona sempat satu dekade menjelajah Eropa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlepas dari silang komentara di antara keduanya, Maradona dan Pele tetap dianggap sebagai pemain terbaik yang pernah dimiliki dunia. Siapa yang lebih hebat antara keduanya memang tak bisa diukur secara pasti lantaran mereka hidup dan bermain di era yang berbeda.
Kembali ke Pele, pria yang kini berusia 68 tahun itu menyebut Maradona sebagai pemain yang tidak punya kemampuan lengkap. Dia juga menyidir aksi gol tangan tuhan yang dilakukan Maradona di Piala Dunia 1986.
"Maradona adalah pemain hebat, tapi dia tak bisa menendang dengan kaki kanan dan tak bisa bikin gol dengan kepalanya. Satu-satunya dia mencetak gol penting dengan kepala berubah menjadi dengan tangan," sambung Pele.
Di Stefano sesungguhnya juga merupakan kelahiran Argentina. Namun dia kemudian berganti kewarganegaraan setelah mengantongi paspor Spanyol di tahun 1956. Dia merupakan salah satu legenda Real Madrid setelah membela klub tersebut dalam selang 1953-63 dengan total membuat 418 gol dalam 510 pertandingan.
Sepanjang karirnya, Di Stefano dua kali mendapat gelar pemain terbaik Eropa. Lima gelar top skorer Liga Spanyol (1954, 1956, 1957, 1958, 1959) serta dua kali meraih Sepatu Emas Eropa membuktikan ketajaman pesepakbola yang kini berusia 83 tahun itu.
(din/roz)