Lionel Messi cs. meraih tiket ke Afrika Selatan usai menekuk Uruguay 1-0 di laga terakhir kualifikasi zona Amerika Latin. Mereka patut berterimakasih kepada Mario Bolatti, gelandang 22 tahun yang masuk di menit 79 untuk menciptakan gol tunggal tersebut.
Diego Maradona dan skuadnya boleh saja merayakan kemenangan itu, tetapi performa buruk mereka di babak kualifikasi tetap jadi perhatian. Kalau melawan Uruguay mereka kesulitan untuk mencetak gol, maka beberapa hari silam ketika melawan Peru mereka butuh sampai injury time untuk bisa menang 2-1.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalau publik kemudian merasa kurang puas, itu wajar saja. "Sangat melegakan (bisa lolos), saya merasa oke dengan hal itu. Tetapi kami tidak menatap Piala Dunia dengan kondisi bagus. Sebagai pemain Maradona menang segalanya, tetapi dia jelek sekali sebagai pelatih," ujar Marcos Segura, seorang petugas parkir di Buenos Aires, kepada Reuters.
"Saya sangat takut Argentina gagal lolos, dan memang nyaris saja," timpal seorang warga lainnya, Marcelo Rodriguez, yang sehari-harinya bekerja sebagai pengacara. Ia menyaksikan laga melawan Uruguay dari sebuah hotel di dekat pantai di Mar del Plata.
"Sampai saat ini, timnas kami seperti bencana karena bermain buruk. Dan itu adalah hal yang tak bagus karena Argentina sangat terobsesi dengan sepak bola," tukas Luis Guerrero, seorang manajer bar di Buenos Aires.
Well, perkataan mereka ada benarnya. Argentina masih mempunyai enam bulan sebelum berlaga di Afrika Selatan. Selama rentang waktu itu, perbaikan memang sebaiknya dilakukan. (roz/a2s)