Keajaiban di Balik Kemenangan Depor
Kamis, 08 Apr 2004 13:25 WIB
Jakarta - Kemenangan Deportivo La Coruna atas AC Milan, dalam pertandingan leg kedua perempat final Liga Champions, diakui pelatih Javier Irureta sebagai sebuah keajaiban. "Kami telah mendapatkan keajaiban." Begitu komentar singkat Irureta sesaat setelah timnya menghancurkan juara bertahan Milan, dalam perempat final kedua, Kamis (8/4/2004) dinihari WIB. Padahal, sebelum pertandingan leg kedua ini berlangsung, skuad Irureta sudah pesismis. Pasalnya, mereka harus mengejar defisit tiga gol yang ditabung oleh Milan di pertandingan pertama. Namun, siapa sangka, Walter Pandiani, Juan Carlos Valeron, Albert Luque, dan Fran Gonzalez, mampu melakukan hal yang katanya muskil itu. Dalam pertandingan dinihari tadi, La Coruna mempermak Milan 4-0. Dengan demikian La Coruna lolos ke babak semifinal dengan agregat 5-4. Usai pertandingan, Irureta tak habis-habis berbicara soal keajaiban yang dialami timnya. "Hasil ini sangat sensasional. Kami telah mendapatkan keajaiban disini, dan ini adalah malam yang luar biasa bagi klub kami. Ini adalah sebuah sejarah," ujar Irureta kepada AFP.Maka tak sia-sia upaya Irureta untuk memberikan dukungan moril dan spirituil bagi keberhasilan timnya. Pelatih yang dikenal relijius itu kabarnya tak henti-henti berdoa bagi kemenangan La Coruna. Sebagai tanda keseriusan, Irureta bahkan sudah berkaul akan melakukan ziarah ke Camino de Santiago, daerah suci bagi penganut Katholik di sebelah utara Spanyol, jika timnya mampu menaklukkan Milan.Irureta memang bukan sekali ini berkaul ke Camino de Santiago. Tahun 2000 lalu, ia juga pernah berkaul akan menelusuri jalur yang menuju tempat pemujaan bagi Santo James itu, bila timnya mampu menjuarai La Liga. Ketika itu, kaulnya kesampaian, dan Depor menjadi juara liga untuk pertama kalinya. Kini, kaul yang dilakukan oleh Irureta agak berbeda. Pasalnya, bersama 30.000 penggemar La Coruna, ia akan menelusuri rute sejauh 500 mil itu sambil berlutut!. Kalau beberapa tahun lalu, ia memperoleh juara liga dengan kaulnya, mungkinkah kaulnya kali ini akan menghasilkan juara Champions?. (mel/)