Mali gagal lolos ke babak perempatfinal setelah kalah bersaing dengan tuan rumah dan Aljazair di putaran Grup A. Dari tiga pertandingan -- sekali sebagai pemain pengganti -- Kanoute mencetak dua dari total tujuh gol yang diproduksi timnya.
"Aku tak menemukan kata-kata untuk menggambarkan betapa kecewanya aku," tutur pemain berusia 32 tahun itu, dikutip BBC. "Sangat menyakitkan. Setelah kami tersingkir (di babak grup) di tahun 2008, untuk penampilan terakhirku di turnamen ini, aku ingin bisa melangkah sejauh mungkin."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kanoute adalah anak imigran Mali yang lahir dan besar di Prancis. Ia bahkan pernah menjadi anggota timnas Prancis U-21, sebelum memilih negeri leluhurnya untuk bermain di level senior, mulai 2004.
Dari 38 pertandingan bersama Mali, pria yang dikenal sebagai muslim yang taat itu mengoleksi 23 gol. Di level klub Kanoute memulai karir profesionalnya di Olympique Lyon, lalu berturut-turut memperkuat West Ham, Tottenham Hotspur, dan Sevilla hingga kini.
Setelah Mali tersingkir dari Piala Afrika di hari Senin, Kanoute terbang ke Spanyol pada hari Rabu lalu untuk langsung mengikuti sesi latihan Sevilla di keesokan harinya.
(a2s/krs)