Sejak Liga Champions (dulu bernama Piala Champions) bergulir tahun 1956, Bernabeu tiga kali didaulat menggelar partai final. Dua final sebelumnya, terjadi di tahun 1957 dan 1969.
Bernabeu pertama kali menggelar partai final ketika sang pemiliknya, Real Madrid, bertanding melawan Fiorentina. El Real berhasil memenangi pertarungan ini dengan skor 2-0, membuat mereka menyabet gelar Liga Champions kedua mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fiorentina telah menjuarai liga mereka dan mereka memiliki pertahanan yang kuat, sama seperti halnya tim-tim Italia sepanjang sejarah. Kami butuh usaha keras untuk membongkar pertahanan itu," lanjut Di Stefano yang dalam pertandingan tersebut mencetak satu gol lewat titik putih. Sementara, satu gol lainnya diciptakan oleh Francisco Gento.
Selang 12 tahun, giliran AC Milan dan Ajax Amsterdam yang saling bentrok. Milan yang dipimpin oleh Nereo Rocco berhasil membungkam Ajax 4-1. Ajax kala itu dipimpin oleh bapak total football, Rinus Michels.
Hat-trick Pierino Prati dan satu gol dari Angelo Sormani hanya mampu dibalas satu gol oleh pasukan Amsterdam, yang mana diciptakan oleh Velibor Vasovic. Milan pun meraih gelar juara kedua mereka.
Bagaimana dengan musim ini? Inter dan Bayern memiliki tekad yang sama kuat. Tak hanya sekadar untuk menjadi juara Eropa, tetapi juga menyempurnakan keberhasilan mereka di tingkat domestik menjadi Treble Winners.
Pada akhirnya, semua baru akan terjawab pada 22 Mei nanti, ketika panggung Bernabeu menampilkan hujan konfetti dengan segerombolan orang mengangkat piala di bawahnya.
(roz/arp)