Sama-sama kelahiran Belanda, Sneijder dan Robben diboyong Madrid pada periode waktu sama: Agustus 2007. Sialnya, kedua pemain tersebut juga memiliki garis tangan serupa di klub Spanyol itu.
Jarang diberikan kesempatan beraksi, Sneijder dan Robben akhirnya tergusur keluar dari Santiago Bernabeu. Tempat ini tak lagi menjadi "rumah" keduanya terhitung dari Agustus 2009.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan waktu relatif cepat, baik Sneijder dan Robben sama-sama menjadi salah satu pemain kunci di klub barunya. Di saat bekas klub mereka, Madrid, sudah tersingkir di babak 16 besar Liga Champions, si duo Belanda masih mantap melangkah bersama klub masing-masing.
Seiring dengan waktu, Sneijder dan Robben kembali dipertemukan takdir. Pentasnya adalah Santiago Bernabeu, bekas "rumah" keduanya, dengan mengetengengahkan lakon 'duel berburu treble'. Keduanya akan meraih tiga gelar musim ini jika bisa melengkapinya dengan titel Liga Champions, karena Inter dan Bayern sudah meraih dua gelar lain di kompetisi lokal.
Di atas lapangan Bernaebu, kedua pemain lagi-lagi menjalani alur berbeda. Jika Robben tampak kelimpungan karena berusaha menembus lini bertahan Inter praktis sendirian, Sneijder malah sukses membuat satu assist dalam kemenangan 2-0 Inter atas lawannya tersebut.
Pada akhirnya, kedua pemain itu menuntaskan pertandingan dengan nuansa berbeda. Jika Robben bersama Bayern sedang dirundung kecewa, Sneijder dan Inter malah pulang dengan berpesta pora.
"Dari awal mula aku bergabung dengan Inter, aku tak memikirkan treble, tapi ketika mulai bermain kami semua meyakininya karena kami punya tim luar biasa. Kami bertarung bersama, menang bersama dan memainkan sepakbola luar biasa," lugas Sneijder ceria, seperti dikutip Football Italia. (krs/krs)