Seperti diberitakan sebelumnya, wasit asal Ekuador itu ditangkap di Amerika Serikat karena membawa 6 kilogram heroin.
Moreno merupakan wasit yang memimpin laga antara Italia kontra Korea Selatan di Piala Dunia 2002. Ketika itu Moreno dinilai banyak mengeluarkan keputusan kontroversial yang merugikan Azzurri. Alhasil La Nazionale harus kalah 1-2 dan tersingkir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pikir Moreno sudah membawa heroin itu di tahun 2002, tidak di pakaiannya namun di dalam badannya," ujar kiper Gianluigi Buffon dikutip dari Football-Italia.
"Soal itu saya cuma bercanda. Namun ketika dalam olahraga ada orang-orang yang terlibat dengan kasus obat-obatan terlarang maka itu adalah sesuatu terburuk," tukas penjaga gawang Juventus itu.
"Itu juga berarti bahwa mereka telah kehilangan nilai sejati dari olahraga, di mana salah satu dari hal tersebut adalah menyelamatkan anak-anak dari jalanan dan juga bahaya lain, termasuk narkoba," lugas Buffon.
Sentilan juga diungkapkan oleh Cristian Panucci. "Sepanjang 90 menit di pertandingan itu, saya selalu melancarkan protes. Namun dari matanya tidak menunjukkan ekspresi apa-apa," sebut pria yang pensiun dari sepakbola Agustus silam.
"Moreno selalu melihat ke langit dan terus mengatakan: 'play on!'. Dia sepertinya hanya tertarik melihat Korea. FIFA seharusnya menegurnya karena alasan ini," tukas bek yang membela timnas tahun 1994-2008 itu.
Meski menyimpan kekecewaan, namun Panucci tak menyalahkan Moreno sepenuhnya untuk peristiwa delapan tahun silam itu.
"Moreno tentu saja memang tidak memiliki kompetensi. Namun tanggungjawab paling besar seharusnya ditanggung oleh mereka yang menunuk Moreno sebagai wasit," pungkas Panucci.
Foto: Byron Moreno saat memimpin laga antara Korea Selatan vs Italia di Piala Dunia 2002 (AFP/ Kim Jae Hwan) (nar/roz)